Mohon tunggu...
Harrist Riansyah
Harrist Riansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan Jurusan Ilmu Sejarah yang memiliki minat terhadap isu sosial, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Trah Soekarno Vs Trah Jokowi di Masa Depan?

29 Januari 2023   14:54 Diperbarui: 29 Januari 2023   14:58 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaesang Pangerep. (KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)

Sebenarnya perselisihan antara kedua kubu ini sudah terlihat pada saat penentuan capres dari PDIP untuk Pilpres 2024 dimana para elit PDIP lebih menginginkan Puan Maharani menjadi capres selanjutnya demi meneruskan trah Soekarno. Sedangkan di organisasi "akar rumput" PDIP lebih menginginkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menjadi capres dari PDIP karena dianggap sebagai penerus pemerintahan Jokowi.

Persaingan ini sempat memanas ketika fraksi PDIP di DPR membentuk Dewan Kolonel untuk mempromosikan Puan untuk dijadikan Capres. Tak lama kemudian ketua Ganjar Pranowo Mania, Immanuel Ebenzer, turut membuat saingan dari Dewan Kolonel dengan nama Dewan Kopral. Namun hanya beberapa hari pembentukan Dewan Kolonel tersebut berimbas pada sanksi internal pada anggota PDIP yang turut serta dalam gerakan itu.

Dan hanya sekitar 1 bulan setelahnya muncul isu yang menggemparan media sosial dan portal berita di Indonesia, yaitu isu adanya upaya mengkudeta Megawati Soekarnoputri dari pucuk kekuasaan PDIP digantikan oleh Presiden Joko Widodo. Isu tersebut dikoarkan oleh tim relawan Nasional Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (Kami-Ganjar). Koordinator Kami-Ganjar, Joko Priyoski, akhirnya meminta maaf atas usulan yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Jika melihat kedua kasus diatas nampak sudah timbul benih-benih konflik yang terjadi di internal PDIP. Dan bukan tidak mungkin dengan adanya dinasti yang tidak berhenti dari keluarga Soekarno dan Jokowi di PDIP akan membuat perebutan pengaruh di PDIP akan selalu ada di masa yang akan datang. Hal ini bisa menjadi bertambah lebih parah mengingat berbeda dengan dinasti keluarga politik yang lain. Dalam PDIP terdapat dinasti dua keluarga presiden yang masih mempunyai basis dukungan yang sangat besar dan loyal di masyarakat terkhususnya di basis-basis utama PDIP.

Dengan begitu akan sangat menarik untuk melihat masa depan internal PDIP dengan adanya dua keluarga presiden yang kedua presiden (Megawati & Jokowi) masih hidup dan sanak-keluarganya dari generasi ke generasi hampir selalu jadi kader PDIP.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun