Mohon tunggu...
Harrist Riansyah
Harrist Riansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan Jurusan Ilmu Sejarah yang memiliki minat terhadap isu sosial, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengganti Nama Tidak Menyelesaikan Masalah

24 Januari 2023   09:00 Diperbarui: 24 Januari 2023   09:04 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Brimus Production Pvt Ltd/Pixabay

Poster
Poster "Boeang, Ajo Boeng" karya Affandi. (Sumber: Desain Grafis Indonesia).

Membuat sebuah nama/istilah yang buruk di mata masyakarat menjadi dikenal menjadi positif pernah ada dilakukan oleh tokoh bangsa kita yaitu Soekarno yang biasa disebut “bung karno”. Kata “bung” sendiri berasal dari kata “abang” dari bahasa Betawi yang artinya kakak laki-laki.

Namun kata bung sempat mendapat digunakan oleh para pelacur dikawasan Senen untuk menarik pelanggan untuk memakai jasanya dengan nada genit dan lemah lembut dengan kalimat “boeng ajo boeng” yang kemudian kata ini digunakan oleh Chairil Anwar untuk dijadikan tulisan pada poster karya Affandi yang diberikan nama yang serupa. Affandi sendiri sebenarnya ditugaskan oleh Soekarno untuk menyemangati bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru terlaksana pada waktu itu. Lantas seperti yang masyarakat awam tau sekarang kata “bung” lebih dikenal sebagai sebutan pada para pejuang bangsa pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Bukan karna arti kata kakak laki-laki yang arti sebenarnya ataupun kata-kata pelacur Senen yang justru bermakna buruk.

Selain itu kita juga bisa melihat kasus salahsatu perusahaan besar di Indonesia yaitu PT. KAI yang pada awal tahun 2000-an pada saat pemberitaan saat musim libur lebaran sangat terlihat kondisi kereta api yang penumpang hingga bisa duduk diatas gerbong kereta yang sangat berbahaya dan tak jarang memakan korban jiwa. Dan kondisi dalam gerbong yang berdesak-desak dengan banyak pedagang asongan yang membuat kondisi gerbong semakin sesak. Kelebihan kapasitas kereta ini tidak terlepas dari banyaknya calo tiket yang membuat peredaran tiket palsu banyak beredar.  

Tetapi seperti yang kita lihat sekarang PT. KAI berhasil mengubah itu semua dengan kereta yang lebih bersih dan tidak ada kondisi penumpang yang berdesak-desakan atau naik keatas gerbong kereta dengan berhasil memberantas banyak calo dengan membuat boarding pass yang tidak mudah untuk dipalsukan. Peningkatan kualitas kereta ini berhasil menaikkan penghasilan PT KAI.

Dengan meningkatnya kualitas ini kereta api sendiri mendapat pujian dan kepercayaan bagi banyak orang meski masih ada orang-orang yang sudah lekat stereotip negatif namun bagi generasi muda yang belum sempat melihat hal itu tidak demikian.

Jadi melihat contoh kedua kasus diatas bisa dibilang bahwa dengan mengubah sebutan ataupun nama tidak serta merta menyelesaikan masalah yang diperlukan dan nama baru tersebut akan tetap dianggap negatif oleh masyarakat. Padahal bisa saja menyelesaiakan masalah utama yang membuat nama tersebut buruk seperti yang dilakukan PT. KAI dengan begitu tidak perlu mengeluarkan biaya dan tenaga untuk memikirkan pergantian nama justru nama tersebut kembali lebih dipandang dan dihargai oleh masyarakat.

Sumber:

https://www.kominfo.go.id/content/detail/39794/sanksi-wada-dicabut-merah-putih-siap-berkibar-kembali-di-ajang-olahraga-internasional/0/berita#:~:text=Pada%20tanggal%202%20Februari%2C%20WADA,tersebut%20seharusnya%20berlaku%20satu%20tahun.

https://www.harianterbit.com/olahraga/pr-2743356832/raja-sapta-oktohari-peringatkan-keras-iado-merah-putih-terancam-tak-bisa-berkibar-lagi

https://historia.id/politik/articles/bung-saudara-serevolusi-PN5Wv/page/1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun