Mohon tunggu...
Harrist Riansyah
Harrist Riansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan Jurusan Ilmu Sejarah yang memiliki minat terhadap isu sosial, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Puan Maharani Menjadi Capres Tahun Ini atau Tidak Sama Sekali

9 Januari 2023   10:00 Diperbarui: 9 Januari 2023   10:18 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puan Maharani. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Peluang Puan menjadi Capres

Jika kita coba melihat peluang Puan menjadi Capres PDIP bukan hanya untuk Pilpres 2024 tetapi Pilpres-Pilpres selanjutnya bisa dibilang ini bisa menjadi peluang pertama dan terakhirnya untuk bisa bersaing dalam kontestasi Pilpres. 

Melihat umur Puan Maharani pada 2024 akan berusia 51 tahun, maka jika ia melepaskan kesempatan tahun depan kepada Ganjar dan Ganjar menang itu berarti ia kemungkinan baru bisa mencalonkan lagi pada usia 61 tahun dengan adanya potensi tokoh-tokoh baru yang akan muncul, yang tentu saja akan merugikan Puan bila baru menjadi Capres pada tahun 2029.

Namun seumpama Ganjar gagal pada 2024 dan PDIP coba memajukan Puan pada 2029 maka tantangan yang terbesar ialah melawan kandidat petahana, mengingat sejak era presiden dipilih langsung oleh rakyat di Indonesia Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo mampu memenangkan Pilpres kedua mereka yang cenderung lebih mudah dibandingkan pada saat pertama kali dicalonkan. 

Tentu saja Puan dan para elit PDIP yang mendukung melihat potensi itu dan berusaha mencalonkan menjadi Capres pada 2024 karena bisa dibilang jika Puan tidak menjadi Capres sekarang kemungkinan besar ia tidak akan pernah menjadi Capres sama sekali melihat kedua pertimbangan diatas.

Hal yang mungkin terjadi dalam karir politik selanjutnya bagi Puan jika tidak menjadi Capres yaitu menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan ibu Megawati untuk meneruskan trah Soekarno pada PDIP. Dan Puan tampaknya akan memiliki karir politik seperi Ketum partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh, yang hanya menjadi Ketum partai dan kingmaker dalam penentuan pencapresan tanpa memiliki keinginan untuk menjadi Presiden.  

Tetapi itu semua tentu hanya hipotesis penulis dan apapun masih bisa terjadi dalam perpolitikan Indonesia yang sangat cair dan cenderung sangat pragmatis. Sedangkan  perihal calon yang akan diusung PDIP yang pasti akan diumumkan pada tahun ini juga akan dinantikan oleh semua orang terkhususnya para actor politik karena siapapun Capres yang akan diusung oleh PDIP pasti akan memberikan dampak yang sangat besar dalam dinamika pencapresan dan peta koalisi untuk Pilpres mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun