Mohon tunggu...
Harrist Riansyah
Harrist Riansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan Jurusan Ilmu Sejarah yang memiliki minat terhadap isu sosial, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Depopulasi, Kerugian atau Keuntungan?

26 November 2022   16:30 Diperbarui: 29 November 2022   13:26 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan juga tingkat kriminalitas juga semakin meningkat yang terlihat pada negara Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat yang dimana banyaknya imigran ini terkadang tidak memiliki tempat tinggal ataupun gagal bersaing untuk mendapatkan pekerjaan sehingga melakukan Tindakan melawan hukum untuk memenuhi kehidupannya.

Berbeda dengan negara-negara yang membatasi imigran datang yang masyarakatnya lebih homogen sehingga konflik-konflik sosial sangat kecil kemungkinan terjadi di masyarakat dan tingkat kriminalitas jauh lebih rendah.

Selain itu emigrasi juga merupakan faktor penentu dari idealnya jumlah penduduk, karena proyeksi pertumbuhan penduduk di masa depan akan dialami oleh negara-negara.

Perekonomian dan stabilitas negara masih sangat rendah dan masih tergolong negara berkembang yang selain usia harapan hidup yang masih rendah banyaknya penduduk yang melakukan emigrasi membuat jumlah penduduk negara tersebut tidak akan bertambah sebanding dengan angka kelahirannya.

Dan tentu saja jika angka kelahiran pendudukan negara tersebut rendah seperti negara-negara maju justru akan membuat eksistensi negara tersebut semakin terancam.

Karena, selain berkurangnya jumlah penduduk, perekonomian, dan fasilitas negara tersebut masih sangat kurang dan justru memerlukan banyak orang untuk menutupi berbagai kekurangan tersebut. 

  • Ketersediaan Sumber Daya Alam

Kemudian faktor terakhir ini perlu mengingat dunia yang sedang mengalami pemanasan global dan SDA yang tersedia tidak mampu menandingi jumlah penduduk yang terus bertambah. 

Mungkin banyaknya orang yang berargumen bahwa negara-negara seperti Singapura yang negara yang sangat minim SDA tetapi berhasil menjadi negara maju dibandingkan negara-negara tetangga. 

Tetapi perlu dilihat bahwa isu SDA menjadi persoalan serius di masa sekarang ini dimana mulai banyak negara-negara yang membatasi ekspor bahan pangan mereka karena ketidakpastian di masa depan dengan adanya perang Rusia-Ukraina dan juga kebutuhan didalam negeri yang masih kurang seperti yang dilakukan Indonesia dengan sawit.

Tentu saja penguasaan akan SDA menjadi semakin penting di masa yang akan datang dan hal itu disadari oleh Jared Diamond dalam tulisan jika jumlah penduduk berkurang otomatis konsumsi barang akan berkurang terutama barang-brang yang negara mengharuskan impor dari luar negeri. 

Tentu saja dengan begitu berkurangnya jumlah penduduk merupakan hal yang harus dipandang positif di masa keterbatasan SDA yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun