Mohon tunggu...
Harrista Adiati
Harrista Adiati Mohon Tunggu... Psikolog - psikolog

psikolog klinis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kekuatan Ibu dan Pandemi Covid-19

22 Desember 2020   10:44 Diperbarui: 22 Desember 2020   10:56 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Harrista Adiati,M.Psi,Psikolog

Hari ini, 22 Desember 2020 kita memeringati Hari Ibu, dengan tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju (Nasucha, 2020). Ada sesuatu yang membedakan dengan peringatan Hari Ibu sebelumnya. Hari Ibu tahun 2020 ini diperingati di dalam masa Pandemi Covid 19. Inilah proses menorehkan sejarah bagi dunia.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyebutkan bahwa pada tanggal 21 Desember 2020 di Indonesia  terdapat 671.778 orang yang terkonfirmasi Positif, 546.884 orang sembuh, 20.085 orang meninggal. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga menjelaskan bahwa data terkonfirmasi positif meningkat jika dibandingkan hari-hari sebelumnya, namun demimikian jumlah kesembuhan pasien juga meningkat. 

Terkait data jumlah perempuan yang terpapar Covid 19, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga mencantumkan ada 48,8% perempuan yang terkonfirmasi positif, 51,3% dirawat/ isolasi, 49,8% sembuh, 43,3 % meninggal. Hal ini menandakan bahwa kita semuua masih harus waspada dalam menghadapi pandemi ini.

Andriani (2020) menyampaikan bahwa terdapat survei kepada para ibu rumah tangga akibat pandemi ini. Survey tersebut menunjukkan 60% responden terdampak di aspek ekonomi, 37% mengalami kecemasan terhadap pandemi, 3% kesulitan saat mendampingi anak belajar secara online.

Republika.co.id. (2020) mencantumkan survey dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yaitu terdapat beban domestik berlipat saat pandemi Covid 19 yang dialami oleh para Ibu, terutama dalam mengurus anak.

Hal serupa juga dialami oleh tenaga kesehatan perempuan, yang dalam masa pendemi berjuang memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat. Para tenaga kesehatan perempuan ini pun mengalami dampak pandemi. Pernyataan tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh Nastitie (2020) yang menyebutkan 70 persen tenaga kesehatan di Indonesia adalah perempuan. Ini merupakan kelompok rentan karena menjalankan peran berlapis yaitu sebagai ibu trumah tangga, tenaga medis, dan anggota masyarakat.

Pandemi Covid 19 berdampak pada berbagai sisi, menuntut adanya perubahan aktivitas yang dilakukan. Termasuk kegiatan pembelajaran sekolah dan kegiatan perkantoran yang dialihkan di rumah. Tidak hanya bagi para ayah, para ibu pun dituntut untuk pandai mengatur waktu dalam mengerjakan dan mengelola kegiatan seluruh anggota keluarga. Situasi ini dapat menjadi pemicu munculnya kelelahan hingga alami stress (Halo Doc. 2020).

Perempuan Berdaya Indonesia Maju adalah tema yang sangat tepat untuk menguatkan para Ibu di kala Pandemi. Dimana Ibu adalah sosok perempuan yang menjadi kekuatan sukacita keluarga, sumber pembawa kehidupan untuk suami dan anak-anak.

Apabila saat ini para Ibu sedang merasa letih dan cemas dalam menghadapi pandemi, bahkan jika saat ini ibu sedang berjuang dalam sakit melawan Covid 19 tetaplah bertahan dan berjuang. Jadikanlah ini menjadi sarana dalam menjalankan tugas sebagai ibu di dunia ini.

Pada dasarnya, merasa cemas terhadap pandemi ini adalah perasaan yang wajar. Kita semua merasakan hal yang sama yaitu pandemi ini. Sebagai ibu, tentu saja mempunyai tugas yang tidak mudah. Ada banyak yang mesti dipikirkan dan dilakukan oleh ibu dalam menjaga keluarga. Tentunya dibutuhkan semangat dan kekuatan yang lebih sebagai ibu agar dapat berperan secara optimal terutama dalam menghadapi pandemi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun