Perlahan-lahan aku mulai masuk kembali dalam hidupnya. Memberinya cukup semangat untuk menjalani hari-harinya dan melupakan semuanya. Meski terkadang dia kembali menangis ketika mengingat saat dia menipuku. Dan dia tak henti-hentinya mengucapkan maaf hingga aku bosan.
Gadis pelayan cafe tadi setengah terkejut ketika seorang pria bersama kekasihnya memanggilnya ketika dia nyaris tertidur. Tapi dia langsung berdiri, menuliskan di sebuah nota dan dia menghitung kembalian untuk sepasang kekasih itu. Aku bisa melihat gadis itu sangat kelelahan.
Gadis itu memandang pungung sepasang kekasih yang meninggalkan mejanya. Kemudian dia menyapukan pandangannya keseluruh ruangan dan deretan kursi dan meja yang tertata rapi. Kemudian ketika matanya menatap kearahku aku langsung melempar senyum kearahnya dan di balasnya dengan senyum kaku sebelum kembali duduk dan tertidur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H