Mohon tunggu...
Harris Suhardja
Harris Suhardja Mohon Tunggu... Guru - Memulai untuk menulis

Selalu berpikir

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dalam Beberapa Jam, Inggris akan Keluar dari Uni Eropa

31 Januari 2020   11:53 Diperbarui: 31 Januari 2020   12:19 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lho, bukannya sudah keluar dari beberapa tahun yang lalu? Brexit-brexit itu loohh..

Sebetulnya belum. Brexit ternyata memiliki perjalanan panjang..

7 Mei 2015

Perdana Menteri Inggris saat itu, David Cameron menjanjikan bahwa referendum mengenai keanggotaan Inggris di Uni Eropa akan digelar jika partainya menerima kembali mandat untuk memerintah. Hasilnya, Partai Konservatif pimpinan Cameron memenangkan pemilu 2015 dengan 330 dari 650 kursi (50,8%) House of Commons. Artinya, Cameron kembali menjadi Perdana Menteri untuk periode selanjutnya.

23 Juni 2016

Tak lama kemudian, Cameron pun menunaikan janjinya kepada rakyat Inggris. Referendum digelar dengan hasil 51,9% rakyat Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa. PM Cameron tidak bersedia memimpin Inggris keluar dari Uni Eropa dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya atas hasil referendum. Theresa May menggantikan Cameron sebagai Perdana Menteri. Wanita kedua yang menjabat sebagai PM setelah Margareth Thatcher yang terkenal dengan julukan Sang Wanita Besi.

29 Maret 2017

Lantas, karena masyarakat Inggris telah memutuskan keluar, apakah keanggotaan Inggris langsung hangus begitu saja? Tentunya tidak, karena ada banyak hal yang perlu diselesaikan. Misalnya, perdagangan antara kedua wilayah, status kependudukan, juridiksi hukum, dan banyak lainnya. PM May mengaktifkan Artikel 50 dalam Perjanjian Uni Eropa yang mengatur bagaimana satu negara keluar dari Uni Eropa. Dalam Artikel 50 tersebut, disediakan waktu 2 tahun masa perundingan agar keluarnya satu negara dari Uni Eropa dapat berjalan dengan mulus. Dimulailah perundingan antara Uni Eropa dan Inggris.

29 Maret 2019

Seharusnya, pada tanggal ini Inggris sudah keluar dari Uni Eropa. Tetapi, perjanjian yang mengatur keluarnya Inggris belum berhasil disepakati. Salah satunya karena House of Common menolak draft perjanjian yang telah dibuat oleh PM May. Dilakukanlah permohonan untuk memperpanjang deadline. Hal ini bahkan dilakukan 3x karena alasan yang sama. Karena tidak berhasil mendapat persetujuan dari House of Common setelah 3 kali mengupayakan disetujui draft perjanjian, akhirnya PM May mengundurkan diri pada 24 Juli 2019. Ia digantikan oleh mantan Walikota London, Boris Johnson.

20 Desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun