Mohon tunggu...
Harris Maulana
Harris Maulana Mohon Tunggu... Insinyur - Social Media Specialist

Seseorang yang suka menulis tentang apa saja, sepanjang untuk menambah ilmu dan wawasan akan dilakoninya. Berbagai jenis pekerjaan sudah pernah dicobanya. Dengan latar belakang sarjana Planologi, memulai karir sebagai konsultan perencanaan wilayah dan kota. Lalu beralih menjadi konsultan Appraisal and Research, konsultan Property, Konsultan Digital hingga konsultan Public Relations. Sangat menikmati peran alternya sebagai blogger yang sudah membawanya ke berbagai tempat, bertemu dengan siapa saja dan satu hal yang sangat dibanggakannya bisa masuk Istana Negara dan bertemu dengan Presiden RI, karena tidak setiap orang bisa ke sana, kecuali kamu seorang teladan, tamu presiden atau tukang potong rumput istana. Pemilik akun twitter @harrismaul dan blog : www.harrismaul.com dan www.travelopedia.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pilah Sampah Mulai dari Rumah ala Griya Melati

9 November 2018   12:42 Diperbarui: 10 November 2018   01:13 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini juga sedang digiatkan tanaman hidroponik dan disarankan agar setiap rumah memilikinya karena rata-rata lahan untuk menanam pohon di setiap rumah sudah tertutup bangunan baik untuk garasi  maupun teras. Jadi salah satu cara untuk memelihara tanaman adalah dengan Teknik Hidroponik yang tidak perlu media tanah untuk menanamnya. Kami menggunakan paralon sebagai media tanam.

Program lingkungan lainnya antara lain menyarankan setiap rumah minimal mempunyai satu pohon. Disarankan juga setiap rumah berfungsi sebagai penyedia sumber pangan untuk keluarga dengan menanam tanaman sayuran, buah-buahan dan tanaman obat keluarga baik dalam pot (tabulampot), vertikultur maupun hidroponik. Warga juga sedang giat membuat kebun untuk ditanami berbagai tanaman pada lahan yang kosong.  

Berbagai kegiatan ramah lingkungan yang dilakukan oleh warga Griya Melati mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Bogor. Tahun 2017 Pemkot membangun secara permanen Tempat Pembuangan Sampah 3R (Reuse, Reduce, Recycle) Griya Melati dari anggaran APBD Kota Bogor. Saat ini TPS tersebut juga berfungsi sebagai tempat pengolahan kompos. Bapak Nana Yudiana Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor saat bertemu di lokasi TPS 3R Griya Melati mengatakan, "Apa yang dilakukan oleh warga Griya Melati yaitu mengelola sampah secara swadaya selama bertahun-tahun sangat membantu pemerintah Kota Bogor dalam bidang lingkungan. Jika semua perumahan dan permukiman di Kota Bogor mengadopsi apa yang dilakukan oleh perumahan ini tentu beban TPA Galuga sebagai tempat sampah akhir akan berkurang banyak, karena sisa sampah residu hanya berkisar antara 30-40% saja."

Testimoni salah seorang warga Griya Melati
Testimoni salah seorang warga Griya Melati
Hal positif dengan adanya kegiatan ini adalah setiap warga menjadi akrab satu sama lain. Berbagai kegiatan lain pun dilakukan sesuai dengan passion masing-masing. Ada yang hobi memanah, kemudian diadakan setiap minggu di lapangan olahraga. Ada yang hobi bersepeda seperti saya, kami pun melakukannya bersama yang yang setiap akhir pekan berkeliling sekitar perumahan. Dan masih banyak kegiatan lainnya apalagi ibu-ibu yang sejak awal sudah membentuk arisan dan pengajian.

Infografis Pilah Sampah Mulai dari Rumah
Infografis Pilah Sampah Mulai dari Rumah
Selanjutnya Bapak Nana mengatakan bahwa pemerintah sendiri sudah mencanangkan program persampahan ini dengan diterbitkannya Undang Undang Nomor 18 Tentang Pengelolaan Sampah serta Undang Undang No 32 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.  Sedangkan untuk pemerintah Kota Bogor sendiri sudah menerbitkan Perda No 9 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah. Pemerintah pusat pun sangat concern dengan permasalahan sampah ini, yang terbaru pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden No 97 Tahun 2017 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Testimoni dari pihak pemerintah
Testimoni dari pihak pemerintah
"Jadi, apa yang dilakukan oleh warga Griya Melati ini sudah sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah." Lanjut Pak Nana. Namun manfaat yang didapat sesungguhnya untuk warga sendiri. Lingkungan menjadi bersih dan sehat, tidak ada sampah yang menyebabkan berbagai penyakit dan tidak ada banjir.

Nah, cara mengelola sampah ternyata sebenarnya sangat mudah, jika kita semua memiliki komitmen yang jelas untuk menanggulanginya secara bersama.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun