Mohon tunggu...
Harris Maulana
Harris Maulana Mohon Tunggu... Insinyur - Social Media Specialist

Seseorang yang suka menulis tentang apa saja, sepanjang untuk menambah ilmu dan wawasan akan dilakoninya. Berbagai jenis pekerjaan sudah pernah dicobanya. Dengan latar belakang sarjana Planologi, memulai karir sebagai konsultan perencanaan wilayah dan kota. Lalu beralih menjadi konsultan Appraisal and Research, konsultan Property, Konsultan Digital hingga konsultan Public Relations. Sangat menikmati peran alternya sebagai blogger yang sudah membawanya ke berbagai tempat, bertemu dengan siapa saja dan satu hal yang sangat dibanggakannya bisa masuk Istana Negara dan bertemu dengan Presiden RI, karena tidak setiap orang bisa ke sana, kecuali kamu seorang teladan, tamu presiden atau tukang potong rumput istana. Pemilik akun twitter @harrismaul dan blog : www.harrismaul.com dan www.travelopedia.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengintip Pesona Pulau Bidadari dan Menyibak Peninggalan Kolonial di Pulau Onrust dan Pulau Kelor

27 Oktober 2015   19:46 Diperbarui: 27 Oktober 2015   20:47 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misteri dua makam keramat (Foto : Harris Maulana)

Menikmati Senja di Pulau Kelor

Setelah selesai mengeksplorasi Pulau Onrust perjalanan kembali dilanjutkan ke Pulau Kelor yang lokasinya tidak jauh. Hanya dengan waktu 10 menit kita sudah mendarat di pulau yang dahulu dikenal sebagai pulau Kherkof. Di pulau ini terdapat peninggalan Belanda berupa galangan kapal dan benteng yang dibangun VOC untuk menghadapi serangan Portugis di abad ke 17. Di sini juga terdapat kuburan Kapal Tujuh atau Sevent Provincien serta awak kapal berbangsa Indonesia yang memberontak dan akhirnya gugur di tangan Belanda. Kami menemukan pemandangan indah ketika hari mulai memasuki senja. Benteng Mortello yang berada di tepi pantai terlihat indah bersanding dengan pohon tua yan daunnya mulai berguguran karena kemarau. Ditambah lagi dengan suasana menjelang senja.

Benteng Mortello di Pulau Kelor (Foto : Harris Maulana)

Senja di Pulau Kelor (Foto : Harris Maulana)

Menjelang malam kami sudah kembali ke Pulau Bidadari untuk beristirahat. Esoknya tepatnya jam 4 subuh kami kembali ke Pulau Kelor untuk melihat pemandangan sunrise. Setelah itu kembali ke Pulau Bidadari untuk melakukan sarapan pagi dan siap-siap melakukan water sport banana boat di depan dermaga Pulau Bidadari. Setelah puas kami segera kembali ke kamar dan bersiap untuk kembali ke Jakarta.

Siluet Benteng Martello di Pulau Kelor (Foto : Harris Maulana)

Saat mentari mulai naik di Pulau Bidadari

Menjajal adrenalin dengan banana boat dengan latar belakang Pulau Onrust (Foto : Harris Maulana) 

Sungguh sebuah pengalaman baru menjelajahi pulau-pulau yang sarat dengan sejarah kolonial selain menikmati pesona bahari di utara Jakarta. Namun dengan mempelajari sejarah ini bukan mengungkit kejayaan penjajah. Seperti yang tertulis dalam sebuah poster di Museum Onrust, "Pemugaran bangunan-bangunan peninggalan jaman Belanda bukan mengingat kejayaan kolonial, namun ingin menampilkan fakta bahwa penjajahan itu memang pernah ada. Penjajahan Belanda di Indonesia adalah bagian dari sejarah panjang bangsa Indonesia. Bila bangunan pada masa penjajahan Belanda dihancurkan semua, generasi mendatang tidak akan lagi pernah melihat bukti-bukti penjajahan itu." 

 *) Keterangan Gambar Utama: Selamat Datang di Pulau Bidadari (Foto : Harris Maulana)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun