Mohon tunggu...
Harris Maulana
Harris Maulana Mohon Tunggu... Insinyur - Social Media Specialist

Seseorang yang suka menulis tentang apa saja, sepanjang untuk menambah ilmu dan wawasan akan dilakoninya. Berbagai jenis pekerjaan sudah pernah dicobanya. Dengan latar belakang sarjana Planologi, memulai karir sebagai konsultan perencanaan wilayah dan kota. Lalu beralih menjadi konsultan Appraisal and Research, konsultan Property, Konsultan Digital hingga konsultan Public Relations. Sangat menikmati peran alternya sebagai blogger yang sudah membawanya ke berbagai tempat, bertemu dengan siapa saja dan satu hal yang sangat dibanggakannya bisa masuk Istana Negara dan bertemu dengan Presiden RI, karena tidak setiap orang bisa ke sana, kecuali kamu seorang teladan, tamu presiden atau tukang potong rumput istana. Pemilik akun twitter @harrismaul dan blog : www.harrismaul.com dan www.travelopedia.id

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Inilah Mobil Idaman Keluarga Muda Indonesia

21 Juli 2012   22:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:44 2784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Nissan Motor Indonesia (NMI) kembali mengeluarkan varian mobil yang terbarunya yaitu Nissan Evalia yang merupakan model jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) low end alias kendaraan serbaguna yang ekonomis. Adapun pasar yang dibidik adalah keluarga muda yang sudah memiliki 1-2 anak. Sudah saatnya mereka beralih dari kendaraan sedan kecil (saat belum memiliki anak) atau upgrade dari kendaraan roda dua ke  roda empat.  Harga yang ditawarkan bisa bersaing dengan kendaraan sejenis yang dikeluarkan kompetitor tetapi Evalia unggul dari segi keamanan, kenyamanan dan performa serta stabilitas.

Untuk mencoba membuktikan kelebihan tersebut kami para Kompasianer didampingi tim dari Kompas Otomotif dan Kompasiana berkesempatan menguji mobil Evalia  ini dari Jakarta menuju Bandung pada hari sabtu tanggal 21 Juli 2012.  Rute yang kami tempuh cukup bervariasi, mulai dari jalan tol yang mulus, kemudian kita keluar di Sadang dan  memasuki daerah perbukitan di daerah Subang, hingga jalan terjal menuju Tangkuban Parahu dan dilanjut jalan menurun ke Kota Bandung. Semua ujian itu berhasil dilalui dengan baik.

Mobil yang kami uji adalah jenis Nissan Evalia XV yang bertransmisi otomatis dan Evalia SV transmisi manual. Tim kompasiner dibagi menjadi 2 tim, Tim 1 yang terdiri dari  saya, Hazmi Srondol dan  Thomson akan menggunakan Evalia XV AT dan tim 2 Dzulfikar, Arif dan Eko Achmad akan menggunakan Evalia SV MT.

Rencananya kami akan mengendarai Evalia secara bergantian, untuk mengetahui performa kendaraan secara langsung. Thomson menjadi yang pertama menjadi test drive untuk tim 1, lalu di lanjut saya dan terakhir Hazmi Srondol.

Thompson, saya dan Hazmi Srondol di depan Nissan Evalia XV

Saat pertama kali melihat eksterior mobil ini bentuknya tidak jauh dengan saudaranya yaitu Nissan Serena. Itulah mengapa mobil ini juga dijuluki "baby serena". Dan setelah melihat interiornya kabinnya terasa sangat lega. Mulai dari depan hingga baris ketiga. Jika akan memuat barang  bangkunya bisa dilipat-lipat hingga 6 variasi, tergantung besaran barang yang akan diangkut. Begitu juga ketika mulai start dari Kantor Kompas Gramedia kami sudah dibuat terkagum-kagum dengan kecanggihan Evalia XV ini, ternyata kita tidak perlu memasukkan kunci mobil untuk menyalakan mesin, cukup dikantongi saja dan memutar tombol yang ada di dekat setir, istilahnya adalah keyless. Biasanya sistem ini kita temukan pada mobil kelas atas atau premium. Tapi di Evalia yang  kelas low end sudah bisa diaplikasikan. Keren!

Inilah Nissan Evalia tipe XV AT, lihat kaca unik di baris kedua

Memasuki jalan tol Evalia melaju mulus tanpa hambatan. Dua penumpang di belakang bahkan sudah asyik menonton film di JVC LCD 10" yang sudah plugin di plafon kabin tengah. Kendaraan masih stabil saat digeber pada kecepatan 120 km/jam. Saat melewati angka tersebut, salah satu indikator didalam dashboard menyala merah. Kami cukup kaget. Ternyata itu adalah alert yang memperingati kita bahwa kendaraan sudah melaju melebihi kecepatan yang dibatasi. Jadi kita bisa menyetel sesuai keinginan bisa di set di 80 km/jam, 100 km/jam atau terserah berapa km/jam yang Anda inginkan dan jika melewati batas tersebut alert tersebut akan menyala. Indikator ini tergabung dalam sistem yang di sebut MID yaitu Multi Information Display. Jadi bukan hanya informasi alert saja yang bisa diketahui, informasi lainnya pun dapat terbaca seperti seperti lama mobil dalam kondisi idle, timer pengemudi untuk menjaga stamina, dll. Canggih!

Tanpa terasa kita sudah memasuki check point di Rest Area KM 57. Dan setelah cukup beristirahat dan sholat dzuhur kami melanjutkan perjalanan menuju Tangkuban Parahu. Kini giliran saya yang memegang setir. Penumpang mulai terlelap, satu per satu pergi ke alam mimpi. Mungkin karena mendengar lagu-lagu yang cukup melow dari JVC audio system yang lembut atau gaya nyetir saya yang bikin ngantuk hehehe.

Setelah keluar dari Sadang tantangan sesungguhnya baru diuji. Memasuki jalan yang cukup sempit, Evalia yang mengusung mesin 1.500 cc ini  bergerak cukup lincah untuk menyusul beberapa kendaraan di depan. Beberapa saat kemudian rute mulai memasuki jalur perbukitan. Mulai dari jalan landai hingga terjal. Untuk tanjakan landai masih bisa dilahap dengan menggunakan mode D (drive). Sedangkan untuk jalan yang cukup terjal hingga terjal mode bisa dipindahkan ke 1 atau 2. Hal ini untuk membantu akselerasi agar tetap stabil dan melaju. Dan tanpa kesulitan yang berarti kita bisa sampai ke puncak Gunung Tangkuban Perahu dengan selamat.

Tanpa kesulitan berhasil mencapai Puncak Gunung Tangkuban Parahu, Subang.

Setelah menikmati pemandangan Tangkuban Parahu untuk pertama kalinya yang menakjubkan dan sholat ashar, perjalanan kami lanjutkan menuju Bandung. Kali ini giliran Hazmi Srondol yang berada di belakang kemudi. Kalau tadi nanjak, kini giliran turun. Kalau tadi akselerasi dan power yang diuji, kini giliran sistem pengereman yang diuji. Dan ternyata Evalia ini menggunakan sistem rem Anti-lock Braking System (ABS) yang lagi-lagi biasa disematkan di kendaraan kelas premium. Dari Lembang kami melewati jalan antah berantah dan believed or not tiba-tiba kita sudah sampai di Dago! Ternyata kita menggunakan jalan-jalan tikus yang kecil dan banyak lubang, tapi per keong yang digunakan cukup nyaman bagi penumpang saat melewati jalanan rusak tersebut. Dan dalam hitungan menit kita sudah sampai di tujuan akhir : Hotel Santika Bandung.

Setelah buka puasa bersama di Sagoo Resto Jalan Riau Bandung  kami melakukan review tentang performa Evalia yang kita gunakan tadi. Kita berkesimpulan bahwa Evalia ini sangat cocok keluarga muda di Indonesia. Pertama adalah aman. Evalia memiliki "hidung" dan mesin berada di bagian depan bukan diatas jok pengemudi. Mengenai kaca pintu kedua yang tidak lazim yaitu berupa kotak kaca kecil yang dibuka digeser menjadi perdebatan yang cukup serius. Disatu sisi aman untuk anak-anak karena cukup sulit dibuka, satu sisi view yang dilihat menjadi kurang luas. Ini tentu akan menjadi masukan yang berharga bagi pihak Nisssan.

Untuk kenyamanan banyak fitur yang tidak dimiliki oleh kompetitor sekelasnya seperti yang telah disebutkan diatas. Rasanya akan menjadi pesaing yang tangguh untuk mobil sejuta umat. Sedangkan untuk performa sudah tidak diragukan lagi setelah diuji dengan melewati berbagai rute yang bervariasi dan terakhir adalah konsumsi bahan bakat yang irit. Setelah mengakhiri perjalanan tadi saya melihat indikator bahan bakar masih menyisakan setengahnya.

Dengan kesimpulan diatas  tidak perlu diragukan lagi bahwa Inilah mobil idaman keluarga di Indonesia. Selamat datang Evalia!

Bandung, 21 Juli 2012

Salam,

@harrismaul

***

Tulisan sebelumnya : Ngabuburit ke Bandung Bersama Evalia

Tulisan berikutnya : Mengintip Interior Nissan Evalia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun