Mohon tunggu...
Harris Maulana
Harris Maulana Mohon Tunggu... Insinyur - Social Media Specialist

Seseorang yang suka menulis tentang apa saja, sepanjang untuk menambah ilmu dan wawasan akan dilakoninya. Berbagai jenis pekerjaan sudah pernah dicobanya. Dengan latar belakang sarjana Planologi, memulai karir sebagai konsultan perencanaan wilayah dan kota. Lalu beralih menjadi konsultan Appraisal and Research, konsultan Property, Konsultan Digital hingga konsultan Public Relations. Sangat menikmati peran alternya sebagai blogger yang sudah membawanya ke berbagai tempat, bertemu dengan siapa saja dan satu hal yang sangat dibanggakannya bisa masuk Istana Negara dan bertemu dengan Presiden RI, karena tidak setiap orang bisa ke sana, kecuali kamu seorang teladan, tamu presiden atau tukang potong rumput istana. Pemilik akun twitter @harrismaul dan blog : www.harrismaul.com dan www.travelopedia.id

Selanjutnya

Tutup

Money

Revolusi Bank Syariah

29 Juli 2010   08:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:29 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bank Syariah kini sudah berubah dibanding dengan satu dasawarsa yang lalu. Dulu image bank syariah yang melekat dimata masyarakat adalah sebuah bank yang identik dengan Islam atau kaum muslim. Jika kita menabung harus menggunakan pakaian sopan dan tidak boleh pakai celana pendek. Berbicara dengan para pegawainya pun bagi yang berlawanan jenis tidak boleh berpandangan mata karena haram dan bukan muhrim. Jika kita datang siang saat istirahat, tidak ada pegawainya karena sedang sholat dzuhur. Begitu juga jika datang pagi hari, mereka sedang sholat dhuha.
Demikian diungkapkan mas Janu Dewandaru dari tim DPBS Bank Indonesia saat memaparkan Tentang Bank Syariah disela-sela iB Kompasiana Blogshop tanggal 25 Juli 2010 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
tulah stigma yang melekat di masyarakat tentang Bank Syariah selama bertahun-tahun. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan nasabahnya stagnan di angka 4,5 juta nasabah. Bandingkan dengan bank konvensional yang sudah mencapai kurang lebih 100 juta nasabah, lanjut mas Danu yang juga seorang kompasianer itu.
Mas Danu menambahkan , dalam 3 tahun terakhir Bank Syariah mencoba memperbaiki kekeliruannya. Bank Syariah melakukan Revolusi. Apa saja yang menjadi penghambat orang enggan untuk menabung di bank syariah? Kami melakukan riset dan menemukan jawabannya. Kini, senyum ramah menyapa saat kita memasuki lobby sebuah bank syariah, seperti layaknya bank konvensional. Siapa saja yang datang akan dilayani, termasuk orang yang bertato atau bercelana pendek. Tidak ada istilah tidak ada pegawai saat siang, karena sholat-nya bisa bergiliran. Dan memang, saat ini bank syariah tumbuh ibarat cendana dimusim hujan. Bank-bank konvensional berlomba-lomba membuat unit usaha bank syariah. Mulai dari bank selevel BPR, bank pemerintah, bank swasta nasional bahkan sebuah bank asing.
Itulah Revolusi Bank Syariah yang kini bisa kita nikmati. Revolusi terkini adalah iB menjadi sponsor utama penyelenggaraan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010 yang berlangsung sejak 23 Juli-1 Agustus 2010 mendatang.Di pavilliun iB di arena IIMS, 9 bank syariah siap memberikan pelayanan bagi yang membutuhkan kredit pemilikan kendaraan. Kita tinggal memilih kendaraan yang kita inginkan, nanti akan dibelikan oleh bank syariah dan kita tinggal mencicil sewa-nya selama beberapa tahun tergantung kemampuan kita. Mengapa Sewa? Ya karena bank syariah tidak mengenal bunga. Jadi bank syariah membelikan kendaraan yang kita inginkan plus sebuah nilai yang akan ditentukan, kemudian dibagi jumlah waktu selama kita membayar. Itulah harga yang harus kita bayar. Tidak ada kenaikan selama masa sewa alias Flat. Namun jangan khawatir, diakhir masa sewa, kendaraan tersebut akan menjadi milik Anda seutuhnya. Dan jika anda telat membayar, tidak akan ada debt collector, namun anda akan ditelepon dan di doa-kan agar segera dapat rezeki untuk membayar. Nah, kurang apalagi? Berminat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun