Mohon tunggu...
Harnum Anggraeni
Harnum Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Biologi UPGRIS

KKN UPGRIS 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UPGRIS Desa Sukorejo Memanfaatkan Barang Bekas sebagai Salah Satu Komponen Membuat Hidroponik

18 Februari 2021   08:00 Diperbarui: 18 Februari 2021   08:15 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini, penduduk Indonesia semakin meningkat . Menurut Badan Pusat Statistik 2010-2020 rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,25% per tahun, yang dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, dan juga migrasi.

Semakin bertambahnya penduduk, berarti semakin meningkat pula produksi sampah yang dihasilkan. Dikutip dari IDN TIMES, Alue Dohong sebagai wakil menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menerangkan bahwa pekerjaan rumah permasalahan sampah di Indonesia masih sangat banyak. Pada tahun 2020 saja produksi sampah di Indonesia menurut data beliau mencapai 67,8 juta ton.

Menurut Wulansari (2015), hidroponik merupakan sistem budidaya tanaman yang mengandalkan air atau bercocok tanam tanpa tanah. Pada dasarnya bertanam secara hidroponik mempunyai banyak keunggulan di banding dengan bertanam dengan media lain. Selain itu, teknik ini juga bisa dilakukan di lahan yang terbatas dan lebih ramah lingkungan.

Berdasarakan pada permasalahan tersebut diatas maka, KKN UPGRIS 2021 Desa Sukorejo berinisiatif untuk menciptakan perangkat hidroponik yang mana salah satu komponennya yaitu net pot diganti menggunakan barang bekas berupa sampah tempat air mineral gelas. Dengan solusi yang diberikan, diharapkan mampu mengurangi jumlah sampah yang ada di lingkungan serta meningkatkan produksi sayur terutama pada lahan yang terbatas.

Proses pembuatan yang dilakukan untuk membuat hidroponik menggunakan barang bekas :

  • Mencari alat dan bahan, untuk barang bekas kita mencari tempat air mineral gelas pada lingkungan rumah warga yang sudah tidak terpakai.
  • Setelah mendapatkan tempat air mineral bekas, selanjutnya di bersihkan, kemudian di lubangi bagian bawah sebagai tempat memasukkan kain flannel yang bertujuan untuk aliran air.
  • Menyiapkan alat dan bahan
  • Selanjutnya melubangi sterofoam untuk meletakan gelas bekas tersebut.
  • Menyiapkan Rockwoll untuk di potong sesuai dengan ukuran gelas bekas. Rockwoll digunakan sebagai media pertumbuhan benih kangkung.
  • Setelah rockwoll di potong, kemudian memasukkan benih kangkung yang akan ditanam, lalu di siram dengan air.
  • Tunggu sekitar 3-4 hari sampai benih kangkung tersebut tumbuh.
  • Setelah benih sudah tumbuh tinggi, pisahkan rockwoll yang berisi benih kangkung untuk dimasukkan ke dalam gelas bekas tersebut satu per satu.
  • Gelas yang sudah terisi benih kangkung, selanjutnya di masukkan ke dalam lubang sterofoam.
  • Siapkan bak yang sudah terisi air yang kemudiaan di campur dengan larutan AB MIX sebagai nutrisi untuk hidroponik.
  • Selanjutnya sterofoam diletakkan ke dalam bak kecil yang sudah terisi air, bak ini digunakan untuk wadah pertumbuhan hidroponik tersebut.

Kegiatan ini di laksanakan oleh KKN UPGRIS 2021 Desa Sukorejo dengan tim :

(Anggit, Harnum, Nova, Arif, Ari, Feby, Harun, Mifdaul, Andrew, Ulvan).

#kknupgris

#kknupgris2021

#humasupgris

#dutaperubahanperilaku

#kampusmerdeka

#bersamamelawancorona

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun