Mohon tunggu...
Siti Suharni
Siti Suharni Mohon Tunggu... Editor lepas - Suka menulis

ibu rumah tangga yang suka baca dan film India

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Selaksa Asa Heri Chandra Santoso Merawat Sastra di Desa

18 Agustus 2023   11:25 Diperbarui: 18 Agustus 2023   16:42 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemenang Kendal Novel Award (Foto: inibaru.id)

Yang menarik, mereka juga menggagas penerbitan buku Antologi Puisi SMS Maaf (2009) yang menghimpun puisi dengan ide yang terinspirasi dari kian akrabnya masyarakat dengan telepon seluler.

Menurut Heri, dengan segala keterbatasannya, KLM tidak berlagak mengorbitkan penyair atau cerpenis muda yang terkenal. Tujuan utamanya adalah merangsang pelajar untuk mempelajari sastra dan berprinsip sederhana, yakni mengenalkan sastra, menikmati, dan berkarya.

Kendati demikian, mereka terbukti berhasil memenangkan beberapa perlombaan penulisan sastra tingkat Jawa Tengah, bahkan beberapa karya mereka juga dimuat di surat kabar. Ini merupakan pencapaian luar biasa meski mereka tinggal di pelosok desa.

5. Parade Obrolan Sastra dan Wisata Sastra di Kebun Medini

Parade Obrolan Sastra dan Wisata Sastra di Kebun Medini merupakan program tahunan dan berskala nasional. Acara yang digelar kali pertama pada April 2008 tersebut berbentuk apresiasi dan diskusi sastra pada malam hari selama sepekan berturut-turut. Selain memberi pentas pada sosok lokal, KLM juga mengundang sastrawan kenamaan agar para anggota dan masyarakat bisa menimba ilmu secara langsung seputar proses kreatif menulis sastra.

Sejumlah sastrawan yang pernah diundang KLM. (Foto: amanat.id)
Sejumlah sastrawan yang pernah diundang KLM. (Foto: amanat.id)

Beberapa sastrawan kondang yang pernah diundang ke acara ini antara lain Puthut EA (2007), Wayan Sunarta (2008), Anindita S. Thayf (2009), Kurnia Effendi (2009), Agus Noor (2010), Ahmad Tohari (2011), Saut Situmorang (2011), Dwi Cipta, F. Rahardi, dan Remy Sylado (2012), Iman Budhi Santosa dan Martin Aleida (2013), Muda Wijaya (2014), Korrie Layun Rampan (2015), dan Gus tf Sakai (2016).

6. Kemah Sastra di Kebun Medini

Menjadi ajang para pesertanya untuk srawung (membaur) budaya, upaya silaturahim spiritualisme antarindividu dan komunitas, bersastra, dan belajar pada alam adalah beberapa tujuan awal penyelenggaraan dari agenda tahunan ini. 

Harapan dari diadakannya perhelatan ini adalah bisa menjadi ruang menyemai proses mengenal sastra secara lebih sederhana. Kemah Sastra yang digelar perdana pada 1—3 Mei 2015 ini menjadi ruang asah, asih, dan asuh antarpenulis, baik itu penulis pemula maupun penulis yang sudah kawakan. 

Kemah Sastra diakhiri dengan Wisata Jalan Kaki sejauh 5 km dengan menyusuri Lereng Medini menuju Promasan sebagai napak tilas jejak sastrawan F. Rahardi tahun 1970-an. Anak-anak dan masyarakat setempat juga diajak ikut serta sebagai upaya KLM untuk mensosialisasikan kegiatan komunitas dengan mengajak mereka mencoba dolanan kreatif, sulap, dan yoga pagi hari di kebun teh. Instalasi seni genting jerami dan pendirian Gubuk Baca Medini turut menyempurnakan hari terakhir penyelenggaran kemah sastra tersebut.

KLM menyebar virus literasi pada anak-anak melalui berbagai kegiatan. (foto: dok. KLM)
KLM menyebar virus literasi pada anak-anak melalui berbagai kegiatan. (foto: dok. KLM)

Selama gelaran acara, ada pula berbagai kegiatan lain yang menarik. Mulai pentas teater, bermain dan berliterasi dengan anak-anak Medini, lokakarya wayang suket, spontanitas baca puisi, dan musikalisasi puisi digelar dengan antusiasme peserta yang luar biasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun