Kreativitas, Target, dan Evaluasi adalah Kunci
Karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak tergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita. Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh, tahan banting, daya juang, profesional, keatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Salah satu penerapan karakter mandiri untuk Kurikulum Merdeka saat ini adalah dengan adanya Projek Penguatan Profil Pancasila, di mana beberapa projeknya adalah melatih anak-anak untuk bersifat mandiri. Pada semester yang lalu, Pak Anam mengajak murid-muridnya untuk belajar menyulam yang diharapkan bisa menjadi bekal mereka untuk mandiri. Pak Anam juga sering mengajak murid-muridnya untuk berkunjung ke suatu tempat untuk belajar sesuatu yang baru, seperti belajar membatik ke Sendang Agung di daerah Paciran, Lamongan.
Desain pembelajaran yang telah terintegrasi itu juga dimaksudkan untuk mendorong anak agar memiliki kompetensi abad 21 atau 4C (Critical thinking, Creativity, Communication, and Collaboration), kemampuan literasi, mengadopsi Pembelajaran  dengan strategi Cooperative Learning, kearifan lokal, dan HOTS (Higher Order Thinking Skills). Setiap guru mata pelajaran menyampaikan materi-materi dan dikaitkan dengan nilai karakter.
Informasi dapat diperoleh dari class library (perpustakaan kelas) yang berada di sudut kelas. Guru sebagai tutor dan fasilitator selalu siap mendampingi peserta didik pada saat melaksanakan pembelajaran sehingga siswa merasa nyaman dan menyenangkan dalam mengerjakan tugasnya. Mereka diajak untuk mengembangkan pembelajaran abad 21, yaitu mampu berpikir kritis, analitis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
Guru tidak memaksakan tugas rumah atau PR, tetapi mereka diberi pesan oleh guru untuk menjadikan pembelajaran sebagai bahan diskusi dengan orangtua sebagai salah satu umpan balik dan sarana komunikasi antara guru, orangtua, dan masyarakat.
Rutinitas aktivitas pembelajaran secara terus-menerus dilaksanakan oleh setiap guru dengan memberikan pelayanan serta keteladanan kepada siswa. Khoirul Anam selaku kepala sekolah bersama dewan guru selalu melakukan rapat (membahas target dan evaluasi) dan berbagi pengalaman atau praktik baik dalam rangka pengembangan inovasi mengajar demi mewujudkan suasana pembelajaran yang baik dan menyenangkan.
Setiap upacara bendera pada hari Senin, siswa berprestasi atau mendapat juara dari berbagai perlombaan, baik di bidang akademik maupun nonakademik selalu diumumkan sehingga hari Senin disebut sebagai hari "Hari Apresiasi Prestasi".
Dari Lamongan Untuk dunia Pendidikan di Indonesia dan Dunia
"Cara Pak Anam menjelaskan sesuatu kepada orang, public speaking beliau sangat menarik sehingga membuat orang tertarik," tutur Ratu Mesia, ketua OSIS di SMPN 1 Lamongan, ketika ia mengungkapkan beberapa hal yang membuatnya mengagumi Pak Anam sebagai sosok guru inspirasinya. Uniknya, meski menjabat sebagai kepala sekolah, Pak Anam tetap memiliki jadwal sebagai guru yang mengajar di kelas karena mengajar merupakan passion dan hal yang membahagiakannya.