Mohon tunggu...
Siti Suharni
Siti Suharni Mohon Tunggu... Editor lepas - Suka menulis

ibu rumah tangga yang suka baca dan film India

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Everyday is Winning Experience: Merdeka Belajar ala Pak Anam

31 Mei 2023   22:43 Diperbarui: 31 Mei 2023   22:48 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengunjungi Galeri Karya siswaSumber Foto: SMPN 1 Lamongan

Apakah ia sebagai seorang guru, seorang penulis, seorang qari (pelantun ayat-ayat Al-Qur'an), seorang kepala sekolah, atau seorang seniman. Berbagai kemampuan rasanya komplet dimiliki oleh Pak Anam sebagai sosok pendidik dan hal tersebut mendukung profesi yang ditekuninya sekaligus mengantarkannya ke berbagai prestasi dalam kariernya.

Beragam prestasi yang tidak saja bertaraf lokal, tetapi sudah merambah tingkat nasional merupakan salah satu yang mengangkat dirinya menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan di daerah yang dikenal dengan kuliner soto dan pecel lele ini. Tidak banyak sosok yang bisa menyamai pencapaiannya hingga saat ia memasuki purna tugas di tahun 2023 ini. Banyak standar penerapan praktik baik (best practices) di sekolah yang dipelopori oleh ide dan inovasinya ditiru atau diikuti oleh sekolah-sekolah lain, bahkan mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Perubahan Pola Pengajaran

Ketika awal memimpin sekolah yang letaknya di tengah kota kabupaten, Pak Anam dan timnya merancang suatu kurikulum yang terintegrasi sedemikian rupa, mulai dari belajar, bermain, makan, dan beribadah serta ekstrakurikuler yang dilakukan dalam satu hari. 

Pola ini dirasa cukup efektif bagi anak-anak yang berasal dari keluarga yang orangtuanya bekerja kantoran, berbeda dengan siswa dari Brondong yang terletak di pesisir laut. Analisis karakteristik keluarga dan anak telah dilakukan sebelumnya, terutama terkait pekerjaan orangtua yang memungkinkan diterapkannya pola Program Full Day School (FDS).

Program ini memang dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya jumlah orangtua yang berkarier. Hal tersebut menjadikan waktu kebersamaan anak-anak dengan orangtua di rumah menjadi terbatas dan kurang mendapat kontrol. Belum lagi pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi yang begitu pesat sehingga anak-anak perlu mendapat pendampingan maksimal agar tidak menjadi korban.

PPK, literasi, dan Kurikulum merupakan kebijakan yang harus diintegrasikan secara terpadu. Hal ini disadari oleh Khoirul Anam bahwa hakikat pendidikan karakter secara terpadu di dalam pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai dan internalisasi nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.

Siswa belajar dengan cara menyenangkanSumber Foto: SMPN 1 Lamongan
Siswa belajar dengan cara menyenangkanSumber Foto: SMPN 1 Lamongan
Pembelajaran dengan berbagai model dan metode akan selalu dihubungkan dengan pendekatan kearifan lokal. Jika dahulu PPK diimplementasikan oleh guru, maka saat ini guru memiliki peran sebagai tutor, fasilitator, katalisator, pelindung, dan penghubung sumber-sumber belajar yang sudah terintegrasi pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mengimplementasikan Kurikulum dengan menggunakan empat model pembelajaran yang direkomendasikan, antara lain discovery learning, inquiry learning, problem base learning, dan project base learning dengan menggunakan metode yang bervariasi.

Tips dan Trik serta Praktik Baik yang Diterapkan Pak Anam

Kini SMPN 1 Lamongan sudah mulai Semarakkan Kurikulum Merdeka dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Tentu saja hal ini berat dilakukan jika tanpa dukungan. Sejak awal ketika diserahi tugas memimpin, Pak Anam selalu merancang beberapa strategi, di antaranya:
- Membuat tim yang solid dengan merangkul seluruh stake holder. Karakternya yang luwes membuat Pak Anam mampu melakukan hal ini dengan baik.
- Melihat potensi dan bakat anak dengan mengerahkan segenap kemampuan guru, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
- Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk berekspresi dengan membuat sebuah ruangan khusus sebagai galeri karya siswa yang dikelola dengan apik. Talenta anak pun diwadahi oleh berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dikelola secara serius dan profesional. Sedikitnya ada 27 ekskul di SMPN 1, yaitu:
 
1.Pramuka
2.Paskibra
3.OSN matematika
4.OSN fisika
5.OSN biologi
6.OSN IPS
7.RSO bahasa Inggris
8.O2SN bola voli
9.O2SN basket
10.O2SN atletik
11.O2SN bulu tangkis
12.Futsal
13.Teater
14.FLS2N cipta lagu dan vokal grup
15.Banjari
16.Tahfidzul Qur'an juz ke-30
17. Robotic
18.PMR/UKS
19.Mading
20.Jurnalistik
21.SCL
22.Tari
23.Karawitan
24.Band
25.Desain motif batik
26.Melukis
27.KIR (Karya Ilmiah Remaja)
 

Seluruh warga sekolah terlibat dalam Semarakkan Merdeka BelajarSumber Foto: SMPN 1 Lamongan
Seluruh warga sekolah terlibat dalam Semarakkan Merdeka BelajarSumber Foto: SMPN 1 Lamongan
- Tidak menjadikan prestasi akademis sebagai satu-satunya ukuran keberhasilan. Setiap anak memiliki keistimewaan dan kecerdasan yang berbeda-beda serta unik. Oleh karena itu, ia memberikan kesempatan dan memberi waktu bagi seluruh siswa untuk menekuni minat dan bakatnya.
- Guru menjadi teladan dan mencintai profesi sepenuh hatinya karena dengan hal inilah para siswa memiliki contoh baik yang dapat menjadi inspirasi dan ditiru dalam keseharian mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun