Mohon tunggu...
Siti Suharni
Siti Suharni Mohon Tunggu... Editor lepas - Suka menulis

ibu rumah tangga yang suka baca dan film India

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Strategi Bisnis di Tengah Krisis

16 Juli 2022   20:24 Diperbarui: 16 Juli 2022   20:28 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makin rame berkat IndiHome. (Foto: dok. Dewi)

Sebagai produk andalan Telkom Indonesia, IndiHome bagi Dewi boleh dibilang penyelamat usaha--sungguh sangat membantu, misalnya dalam mendatangkan tamu yang kontinu. Koneksi internet yang lancar dari IndiHome memberinya keleluasaan untuk mengerjakan banyak hal, mulai manajemen kafe, pengelolaan promosi di media sosial, entertainment bagi pengunjung, hingga tentu saja fasilitas Wifi bagi pelanggan setia. Dewi mengakui bahwa persaingan yang cukup ketat dalam usaha ini mau tak mau menuntut adanya jaringan internet yang kencang.

Nyaman dan tenang agar pelanggan bertahan. (Foto: dok. Dewi)
Nyaman dan tenang agar pelanggan bertahan. (Foto: dok. Dewi)

Strategi bisnis di saat krisis

Pengalaman Dewi membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi pendukung ekonomi keluarga, lebih-lebih selama pandemi Covid-19 mendera. Selain Dewi, saya mengenal Mama Zil dari sebuah komunitas sosial. Wanita berusia 50 tahun ini giat mengolah sambal lokal untuk dijual di pasar nasional, bahkan internasional. 

Fakta ini mengonfirmasi pernyataan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. Dalam talkshow HUT ke-74 BNI bertajuk "Satukan Energi untuk Indonesia di Era New Normal" di Jakarta, Minggu (5/7/2020), ia menuturkan bahwa banyak istri yang tampil sebagai penyelamat ekonomi keluarga berkat aneka usaha yang mereka kelola dari rumah. 

"Ketika Covid-19 bisnis istrinya yang berkembang, dan mereka jual lewat media sosial, itulah salah satu contoh bagaimana justru para perempuan sekarang yang mengambil alih," ujar Teten, menyitir kisah dokter gigi yang gagal meraup rezeki akibat pandemi tapi terselamatkan oleh bisnis donat sang istri.  

Bahkan menurut data yang dirilis Kemenko PMK per Juli 2020, ternyata sekitar 60% dari 64 juta UMKM di Indonesia adalah dikelola oleh perempuan. Ini bukti valid sebab saat pandemi tak sedikit wanita yang mengambil alih tanggung jawab ekonomi keluarga saat suami kehilangan sumber nafkah. Perempuan sangat adaptif dan tidak canggung mendedah peluang baru demi mengepulkan asap dapur.

Kongko bersama semakin bermakna. (Foto: dok. Dewi)
Kongko bersama semakin bermakna. (Foto: dok. Dewi)

Dari kisah Dewi dan kiprah banyak wanita sebagai penyelamat ekonomi keluarga, bisa disimpulkan bahwa salah satu strategi bisnis di saat krisis adalah menekuni bidang yang diminati. Dalam buku The Millionaire Mind, Thomas J. Stanley menegaskan bahwa pemilihan bidang usaha yang digeluti sangat menentukan kesuksesan. Jadi bukan hanya yang menjadi tren atau viral belaka lalu ditiru.

Strategi kedua adalah kemauan untuk memulai tanpa berpikir panjang apalagi terhambat oleh rasa malu. Ini bukan berarti tak memikirkan risiko, tapi mengedepankan sikap optimistis dan memberdayakan segala potensi yang mungkin dalam rangka promosi. 

Ketiga, produk yang bermutu. Baik Dewi maupun Mama Zil menghasilkan makanan atau kuliner yang lezat dengan mutu yang dijaga sangat ketat. Pelanggan akan mengapresiasi usaha terbaik kita sebagai produsen atau pelaku UMKM, tidak melulu sensitif soal harga murah atau mahal.

Keempat, mengoptimalkan internet sebagai pendukung promosi atau pemasaran yang masif tapi tetap hemat. Pengalaman membuktikan bahwa para pelaku bisnis, lebih-lebih pegiat UMKM, dapat memetik manfaat internet untuk mendukung kesinambungan bisnis dan membangun jejaring melalui ekosistem digital. 

Peluang terbuka berkat Internetnya Indonesia 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun