Beberapa cara sudah mereka terapkan untuk mendapatkan buku-buku bacaan yang mereka sukai, di antaranya menyisihkan uang saku, menabung uang hasil dari hadiah lomba, angpau, atau menjual buku lama untuk membeli buku baru, dan meminjam buku di Perpustakaan Daerah (luring) atau di aplikasi iPusnas (daring).
Suka buku seperti candu
Kegemaran mereka membaca buku sering kali membuat heran orangtua di lingkungan kami, baik di rumah, di sekolah, atau di lingkungan keluarga besar dan teman-teman kami.Â
Mereka sering bertanya bagaimana caranya hingga kedua buah hati kami tersebut bisa gemar membaca.Â
Setiap kali bepergian atau mengisi waktu luang, bahkan hingga menjelang tidur, buku selalu menemani mereka. Mereka tidak bisa tidur tanpa buku menemani samapai akhirnya mereka terlelap.
Para orangtua ingin mengetahui tips membuat anak suka membaca dan mereka terapkan pada anak-anak mereka.Â
Sebenarnya, tidak ada hal istimewa yang kami lakukan pada krucil kami terkait dengan buku. Hanya saja semua memang berawal dari suatu titik.
Kami memiliki karakter dan kegemaran yang berbeda. Namun pola pikir, visi, dan misi mengenai dunia literasi sudah sama-sama kami miliki sejak awal pernikahan. Hal inilah yang kami anggap paling penting sebagai fondasi awal.Â
Dari komitmen yang kami satukan inilah terbentuk pola parenting yang menjadi dasar bagi keluarga kami, khususnya dalam kegiatan membaca.
1. Role model
Orangtua, dalam hal ini kami, harus siap menjadi role model atau sosok yang suka membaca. Anak-anak merupakan peniru yang ulung. Orangtua yang suka atau sering terlihat membaca akan difotokopi oleh anak-anaknya.Â
Sering kali kami mengatakan bahwa akan berat untuk melatih anak-anak untuk membaca jika mereka jarang atau tidak pernah melihat orangtuanya membaca.Â
Jadi, mulailah dari titik ini lebih dulu untuk memberi pengaruh budaya membaca pada anak-anak dalam keluarga.