Menjadi Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan cita-cita dan ba nyak didambakan para pemuda. Tak heran, banyak orang berusaha mati-matian demi masuk TNI. Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh seorang anak Satpam, Â bernama Favian Satriya Nugraha. Ia pernah gagal sebanyak delapan kali. Tapi ia merasa hal itu sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Sakit memang, tetapi hal itu dia terima sebagai sesuatu yang wajar. Dia tak pernah menyerah dan terus berusaha untuk bisa mewujudkan mimpinya. Mencoba peruntungan dengan mendaftar sejak tahun 2017 lalu, tetapi gagal.
Favian mengalami 8 kali kegagalan dalam usahanya itu. Bayangkan. "Lulus seko lah itu 2017 ia langsung daftar di Angkatan Darat, ternyata ia gagal di kese hatan. Lalu dia mencoba mempersiapkan diri memperbaiki apa yang kurang dan coba lagi tapi ya gagal lagi," kata Favian. Setelah lebih dari 4 kali gagal, Favian mengatakan bahwa ia sempat mendaftar kuliah sambil tetap mempersiapkan diri untuk pendaftaran prajurit TNI pada tahun berikutnya. "Kuliah sambil daftar digelombang kedua Catam AL 2019 kali ini dia gagal  di tes psiko 2. Terus coba lagi di 2020 Catam AD gelombang 2, kali ini ia juga  gagal lagi, tapi bukan kare na tidak "lulus" tetapi memang  alokasi yang terbatasa. Berarti nilainya masih kurang. Dan pada tahun 2021, ia coba lagi dan akhirnya Lulus. Kini ia siap untuk menjadi prajurit TNI yang terbaik yang ia bisa.
Menjadi Prajurit Menjaga Marwah Negeri.
Menjadi Prajurit adalah jalan menuju Pengembangan diri yang tiada hentinya. Menjadi Prajurit juga bermakna menjadi patriotisme, disiplin, tidak mementingkan diri sendiri, dan pengabdian kepada negara.
Jejak langkah prajurit adalah loyalitas tegak lurus pada Negara, kepada warga, kepada rakyat sejati. Mereka pasti akan datang kalau rakyat lagi susah, lagi ditimpa bencana. Mereka akan datang kalau rakyat lagi tidak baik-baik saja. Mereka terampil, cekatan dan trengginas. Hebat lagi di sayangi rakyatnya. Itulah TNI. Itulah Prajurit Sejati.
Menjadi Prajurit TNI itu berarti anda akan mendapatkan peluang pertumbuhan dan pengembangan pribadi yang ditawarkan oleh TNI, seperti pelatihan kepemimpinan, tantangan fisik, dan perolehan keterampilan khusus. Sesuatu yang sangat relevan untuk kehidupan seperti apapun, untuk jalur karier apa pun, bahkan bisa anda manfaatkan tidak hanya di militer. Tapi kelak kalau anda sudah tidak lagi jadi Prajurit.
Lihatlah mereka ketika tugas memanggil. Tidak peduli itu di rimba belantara, di tengah laut atau di tengah padang pasir mereka pasti datang. Pasti memperlihatkan kemampuan mereka. Baik sebagai regu, pleton atau sebagai individu. Mereka akan menjaga negeri ini dengan sepenuh hati. Mereka pasti membantu dan melayani masyarakat, membantu mereka dari bencana alam, dan menegakkan keamanan nasional. Rakyat senang Negara Tenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H