Sino, seorang pemuda yang berasal dari desa terpencil di bilangan Cilacap memulai kariernya sebagai pekerja profesional di Jakarta. Sejak lulus SMK Negeri 2 Cilacap atau awalnya bernama STM Negeri, jurusan Otomotif tahun 1997, ia memutuskan langsung mencari kerja di kota metropolitan.Â
Menaklukkan kerasnya ibu kota ia jalani dengan penuh kegigihan mulai dari karyawan kontrak di PT. Suptalima Cahaya Tama, sebuah perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang Mechanical & Electrical building sebagai drafter atau gambar teknik dari tahun 1997 -- 2000.
Usai masa kontrak sampai 2001, ia mulai mencoba peruntungan baru di PT. Trias Cipta Sarana sebagai konsultan kontraktor perminyakan dengan profesi sama sebagai drafter.Â
Sembari melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta, ia bergabung dengan PT. HMA International, sebuah perusahaan Australia yang bergerak di bidang Mechanical & Electrical Consultant Engineering sebagai electrical designer sejak tahun 2001 - 2003.Â
Tahun 2003 -- 2004 ia bergabung di PT. IKPT, perusahaan lokal yang berskala international di bidang perminyakan (Oil & Gas Engineering Consultant), sebagai Senior Electrical Designer. Sambil menyelesaikan masa pendidikan S -1 sebagai Sarjana Teknik, tahun 2004 - 2005 ia bergabung di JGC Indonesia, perusahaan Jepang yang bergerak di bidang Oil & Gas sebagai Coordinator Electrical Designer.
Lulus Sarjana Menjadi Profesional Worker di Australia
Bermula dari melihat dan memperhatikan tetangga di kampung Jojok -- Kutawaru, Cilacap yang berhasil meningkatkan taraf hidup keluarga sebagai tenaga kerja di luar negeri atau orang banyak mengenal dengan istilah Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Sino mempunyai impian ingin bekerja di luar negeri sebagai pekerja profesional, bukan sebagai pekerja kasar yang tidak mempunyai skill atau keahlian tertentu. Ia mengatakan "alhamdulillah dengan banyak do'a dan usaha yang keras tercapai juga. Intinya never give up". Ia berhasil mewujudkan impiannya bekerja di luar negeri sebagai pekerja profesional dengan memanfaatkan lowongan kerja via online.
Tahun 2005 seteah lulus kuliah di salah satu perguruan tinggi di Jakarta dengan jurusan Teknik Industri, ia migrasi ke Perth Australia, saat ini sudah Permanent Resident atau warga negara tetap yang mempunyai fasilitas yang sama dengan penduduk lokal.
Selama kurang lebih lima tahun (2005 -- 2010) ia bekerja di Western Power Corp., sebuah perusahaan pemerintah yang bergerak di bidang kelistrikan sebagai electrical designer.Â
Tahun 2010 -- 2013 bergabung dengan perusahaan konsultang engineering Worley Parson Australia sebagai Senior Electrical Designer. Dari tahun 2013 sampai 2016 jenjang kariernya meningkat di perusahaan yang berbeda ABB Australia, perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan sebagai Lead Electrical Designer. Kemudian dari 2016 sampai saat ini, Sino dengan posisi yang sama sebagai Lead Electrical Designer di APD Engineering (consultant engineering).
Saya sempat bertanya, kenapa pindah-pindah terus tempat kerjanya ? Ia menjelaskan bahwa di Indonesia dan Australia sama saja, salah satu alasannya ialah dari segi penghasilan, sebab jika ia stay di satu perusahaan, kenaikan gajinya hanya buat menutup inflasi.Â
Selain itu, jenjang karier atau posisi yang lebih bagus juga melatarbelakangi kepindahannya di perusahaan lain. Misalnya untuk mencapai level senior kalau menetap di satu perusahaan butuh waktu yang lama. Yang ketiga adaah faktor berakhirnya project yang dikerjakan.
Sino menyampaikan bahwa "faktor luck" (keberuntungan) setiap orang itu ada, namun untuk menggapai "luck" tersebut butuh usaha yang ekstra, pantang menyerah. Hal ini berlaku untuk semua bisnis dan pekerjaan. Tentunya skill dan networking sangat dibutuhkan. Jika kita mempunyai skill yang hebat dan jaringan serta performance yang unggul akan membantu dalam mendapatkan pekerjaan. Ia secara pribadi merasa sangat beruntung dapat kesempatan kerja di Aussie.
Sahabat Sejati
Sosok yang saya ceritakan di atas adalah sahabat baik saya sejak SD sampai saat ini. Di Sekolah Dasar, ia adalah teman sebangku di SD Negeri Donan IV Cilacap. Pada saat mencari sekolah lanjutan tingkat pertama yang belum ada di kampung, kami pun mencari dan mendaftar bersama di kota, SMP N 3 Cilacap, meski di kelas yang berbeda, saya masih ingat ia di kels B dan saya di kelas E. Kemudian, lulus dari SMP ia melanjutkan ke SMK N 2 Cilacap dan saya ke SMA N 1 Cilacap. Meski tempat tinggal dan sekolah kami berbeda, kami sering janjian untuk pulang ke kampung secara bersama-sama.
Persahabatan kami mulai bertaut kembali ketika usai kuliah awal tahun 2002 saya mencari kerja di Jakarta. Di waktu libur beberapa kali saya sempatkan main ke rumah kontrakannya. Bahkan ketika ia mau membeli sepeda motor, karena profesi saya sebagai seorang sales, ia mempercayakan saya melakukan pemesanan. Tahun 2007 sebelum ia melanjutkan kerja di Australia, ketika ia melamar dan menikahi gadis pujaannya, saya pun stand by untuk mengantarnya.
Makin Sehat, Bahagia dan Sukses selalu sob......... !!!
Semoga Bermanfaat
Semangat Berbagi Inspirasi
Semangat Menebar Manfaat
Harman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H