Mohon tunggu...
Harman Dahsyat
Harman Dahsyat Mohon Tunggu... -

Leader, Trainer n Writer

Selanjutnya

Tutup

Kurma

"The Power of Istighfar"

11 Juni 2018   06:15 Diperbarui: 11 Juni 2018   07:35 2069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini setelah menjalankan shalat subuh berjamaah di masjid PB Sudirman dekat rumah, dalam tausiah pagi ustad Ahmad Sani memberikan inspirasi tentang kekuatan dan faedah istighfar. Istighfar mempunyai makna memohon ampun kepada Allah.

Beliau menjelaskan bahwa manusia adalah mahluk yang sempurma karena dikaruniai bukan hanya sekedar fisik melainkan juga hati dan fikiran, yang tidak dimilik mahluk lain

Akan tetapi dibalik kelebihan tersebut, di sisi yang lain manuasia juga banyak memiliki sifat yang lemah, diantaranya kemalasan, kesombongan, kebodohan dan kecenderungan berbuat dosa.

Oleh karenanya sering kali banyak penyakit yang dialami oleh manusia, bahkan bencana seperti kekeringan atau kemarau panjang misalnya disebabkan oleh banyak dan bertumpuknya dosa-dosa manusia. Dan obat, terapi atau solusi yang paling tepat untuk sembuh atau keluar dari berbagai problematika kehidupan tersebut adalah ISTIGHFAR.

Dalam sebuah kisah, Umar bin Khotob ketika pada masa kepemimpinannya diuji oleh Allah dg kemarau panjang, belaiu mengumpulkan para sahabat dan sebagian rakyatnya untuk memohon kepada Allah agar masa kemarau segera berakhir dan diturunkan hujan.

Setelah para sahabat dan rakyatnya berkumpul khalifah Umar tidak melakukan shalat Istisqo akan tetapi beliau menyampaikan kepada rakyat dan para sahabatnya bahwa kemarau panjang ini adalah ujian dari Allah yang diakibatkan oleh banyaknya dosa dan kesalahan manusia, untuk itu solusi obat atau cara paling tepat untuk keluar dari cobaan ini ialah dengan banyak membaca istighfar secara berjamaah, bertaubat dengan sungguh2 kepada Allah dan berkomitmen dengan kesungguhan hati untuk tidak mengulanginya dan terus memperbanyak dan memperbaiki kekhsyu'an kita dalam beribadah kepada Allah.

Sang Ustad juga menceritakan sebuah kisah pada masa Imam besar Ahmad bin Hambal, seorang ulama islam dan teolog Sunni paling terkenal di masanya, beliau sering disebut sebagai "Sheikh ul-Islam" atau "Imam Ahl al-Sunnah"

Berikut salah satu kisah yang dialaminya...

Selama masa tuanya, suatu ketika Imam Ahmad bepergian dan ia berhenti disebuah kota. Setelah shalat, dia ingin tinggal untuk bermalam di halaman masjid karena ia tidak kenal dan tahu siapa pun di kota tersebut. Karena kerendahan hatinya, dia tidak memperkenalkan diri kepada siapapun, padahal jika ia melakukannya, maka ia akan disambut oleh banyak orang.

Merasa tidak mengenali Ahmad bin Hanbal, pengurus masjid menolak untuk membiarkan dia tinggal dan bermalam di masjid. Setelah beberapa lama, Imam Ahmad merasa bahwa ia tidak mungkin menginap di masjid tersebut. Maka keluarlah ia dari masjid dan tidak tahu harus menginap di mana malam itu. Dalam kebingungannya itu seorang tukang roti melihatnya dan karena merasa kasihan maka tukang roti tersebut menawarkan untuk bermalam di rumahnya dan menjadi tuan rumah bagi dia untuk beberapa malam.

Selama tinggal dengan tukang roti, Imam Ahmad mengamati bahwa tukang roti terus membaca dan me-lafaz-kan Istighfar (mencari pengampunan dari Allah) secara teratur. Dalam percakapannya dengan tukang roti tersebut Imam Ahmaed mengatakan bahwa jika amalan Istighfar yang dilakukan konstan tersebut akan efek pada dirinya, doa-doanya akan dikabulkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun