Mohon tunggu...
Harlinton Simanjuntak
Harlinton Simanjuntak Mohon Tunggu... Administrasi - Disciple

Gunung itu tempat terindah merefleksikan keagungan Sang Pencipta. Ayo daki gunung....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari Guru Nasional Tahun 2019

29 November 2019   11:32 Diperbarui: 29 November 2019   11:54 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

25 Nopember 2019

Hari Guru Nasional

-Perubahan adalah Suatu Keniscayaan-

Ada sesuatu yang menarik perhatian banyak orang, khususnya para Guru atau Pendidik, terkait postingan Pidato Menteri Pendidikan di laman kementerian pendidikan.

Isi pidato yang sangat singkat dan mengandung pesan perubahan yang revolusioner.

Sistem pendidikan di Indonesia yang selalu menjadi sorotan bilamana terjadi pergantian Menteri Pendidikan. Banyak orang menaruh harapan baru bilamana diumumkan Menteri Pendidikan oleh Presiden. Tidak ketinggalan, demikian hal nya bagi Menteri Pendidikan sekarang yaitu Nadiem Anwar Makarim.

Dalam pidatonya, Nadiem menyampaikan pesan yang sarat akan perubahan yang revolusioner. Bagaimana tidak, beliau menampilkan isi Pidato yang singkat, padat, dan menantang.

Beliau menyoroti sistem pendidikan selama ini yang membelenggu para Guru dalam memaksimalkan perannya sebagai tenaga pengajar dan pendidik bagi generasi bangsa Indonesia.

Satu kata yang menjadi perhatian bagi saya yaitu "Kemerdekaan". Kata ini seolah-olah mau mengatakan bahwa sebenarnya selama ini Guru di Indonesia dijajah oleh sistem pendidikan yang ada. Guru dijajah oleh aktifitas-aktifitas yang kurang produktif dengan berbagai tanggungjawab administrasi yang sangat banyak. Praktiknya, Guru memiliki sedikit waktu untuk memberikan pengajaran dan pendidikan di kelas bagi siswa-siswa nya.

Guru juga dibatasi oleh kurikulum yang kaku dan kurang fleksibel. Sehinga Guru tidak memiliki "kemerdekaan" dalam mengajar dan mendidik siswanya sesuai dengan kebutuhan para siswa. Sistem pendidikan yang dibangun membuat Guru "terpaksa" harus menyama-ratakan caranya dalam mengajar dan mendidik, padahal setiap peserta didik memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda.

Harapan baru selalu digaungkan bagi sistem pendidikan di Indonesia terhadap siapa saja yang menjadi Menteri Pendidikan.

Penempatan Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan, dapat dikatakan bahwa Presiden sedang menantang Menterinya untuk membuat suatu perubahan yang revolusioner, mengingat urgensinya pendidikan di Indonesia dalam menatap bonus demografi di tahun 2045.

Dengan perubahan yang sedang dirancang tersebut, Presiden mau, supaya generasi penerus bangsa Indonesia ini menjadi generasi yang siap dan berani dalam menghadapi bonus demografi, sehingga kesempatan tersebut menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar, mandiri, dan maju dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,

Adalah suatu keniscayaan bilamana perubahan tersebut dimulai saat ini. Setiap pemangku kepentingan harus menyambut positif terhadap gerakan perubahan ini. Sekalipun perubahan ini memberikan beban yang begitu berat, tetapi hal ini harus dimulai sekarang juga, bangsa Indonesia tidak boleh menunda melakukan perubahan tersebut. Karena waktu ini akan terus bergerak maju tanpa mau menunggu. Bilamana kita menunda-nunda, hal ini akan sangat merugikan bangsa Indonesia sendiri.

Selamat Hari Guru Nasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun