Polandia dilaporkan akan mengirim Sejumlah tank Leopard 2 ke Ukraina untuk membantu meningkatkan upaya perang negara itu. Perdana Menteri Polandia mengatakan negaranya akan bersedia mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina tanpa mendapatkan persetujuan Jerman jika Berlin tidak menyetujui ekspor tersebut berdasarkan pertemuan Ranmstein. "Kami akan mendapatkan persetujuan ini dengan cepat, atau kami akan melakukannya sendiri", kata Perdana Menteri Morawiecki. Polandia, bersama dengan Finlandia, mengatakan ingin memberikan 14 tank Leopard 2 ke Ukraina.Â
Sebelumnya, pejabat Jerman mengisyaratkan Berlin bersedia memberi persetujuan mengirimkan Leopars 2 ke Ukraina jika Amerika Serikat juga setuju mengirimkan tank Abrams mereka, namun Pemerintah Amerika Serikat pada hari Rabu lalu menolak usulan ini. Disebabkan karena tank Abrams memakai mesin gas turbin bukan disel, tidak efisien bahan bakar sehingga membutuhkan dukungan logistik yang rumit. Menurut Wakil Sekertaris Pertahanan Amerika Serikat mengatakan tank Abrams adalah peralatan yang sangat rumit, mahal dan sulit dilatih, hanya segelintir negara yang mampu menjinakan tank tersebut.Â
Permasalahan Terkait Izin Ekspor Leopard 2Â
Proses pemindahan tank Leopard 2 Polandia ke Ukraina semakin rumit, sebelumnya Presiden Polandia Andrzej Duda menjanjikan 14 unit tank Leopard 2 ke Ukraina selama pertemuan pribadi para pemimpin kedua negara di Lviv. Selain itu, beberapa pejabat senior Pemerintah Polandia segera meminta anggota koalisi untuk mendukung Ukraina agar mengikuti jejak Warsawa dan mulai memasok Kyiv dengan senjata berat dan peralatan militer yang lebih canggih.Â
Tetapi, masalahnya adalah Warsawa mengalami hambatan yang tidak terduga, karena Leopard 2 adalah tank buatan Jerman yang lisensi ekspornya dimiliki oleh Berlin. Tanpa persetujuan Pemerintah Jerman, baik Polandia maupun negara NATO lainnya yang dipersenjatai dengan Leopard 2 tidak dapat mentransfernya ke negara ketiga, terutama negara non-blok. Sebelumnya, Presiden Andrzej Duda menyebutkan bahwa ia telah mengatasi permasalahan ini dengan pihak Jerman.Â
Namun, surat kabar Jerman Handelsblatt melaporkan bahwa informasi itu tidak benar, media itu mengutip pernyataan perwakilan Pemerintah Jerman, Christiane Hoffmann, yang menyatakan bahwa pemindahan tank Leopard dari Polandia ke Ukraina tanpa izin dari Republik Federal Jerman akan dianggap ilegal. Hal yang paling menarik adalah ternyata otoritas Jerman belum menerima permintaan dari negara mitra NATO, khususnya Polandia dan Finlandia, untuk izin pengiriman peralatan militer yang sebelumnya mereka kirim ke Kyiv, kata Hoffman.Â
Pernyataan Resmi Pihak JermanÂ
Menteri Luar Negeri Jerman Anna Baerbock mengatakan dia "tidak akan menghalangi" Polandia jika mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina, sebelumnya Ukraina telah meminta Barat untuk menyediakan tank buatan Jerman yang menurut mereka akan membantu mereka mengalahkan Rusia. Tetapi Jerman belum setuju dan undang undang ekspornya menghalangi Polandia, "Kami tidak akan menghalangi", kata Baerbock kepada LCI TV Prancis. Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan meminta izin dari Berlin, namun dia mengatakan Polandia akan tetap mengirim tank ke Ukraina, bahkan jika izin itu tidak diberikan.Â
Pekan lalu, Morawiecki mengatakan Polandia siap menyediakan 14 Leopard 2 untuk Kyiv, namun mereka menyadari jumlah itu tidak akan berdampak signifikan terhadap perang. Sehingga Pemerintah Polandia menyerukan untuk Jerman & Finlandia bersama sama mengirimkan Leopard 2 ke Ukraina. Menyusul pertemuan lebih dari 50 negara sekutu pada hari Jumat di Ramstein, Jerman belum berkomitmen untuk memasok tank atau melepaskan lisensi ekspor mereka. Tetapi, pihaknya membantah secara sepihak memblokir ekspor tank tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H