Dalam perjanjian lama disebutkan:
Lalu seorang Ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang ini, datang kepada-Nya dan bertanya : "Hukum manakah yang paling utama?", jawab Yesus: Hukum yang terutama ialah, Dengarlah, hai Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa..". (Markus 12:28-29).
Melihat firman tersebut, disimpulkan bahwa trinitas yang di dalam teologi nasrani saat ini, yang memiliki pandangan bahwa Tuhan di bagi menjadi tiga, yaitu Tuhan Bapak, Anak dan Roh Kudus, terbantahkan dengan adanya kitab perjanjian lama tersebut.
Sebagaimana dengan pandangan agama-agama samawi lainnya bahwa Tuhan tidak terbatas dan tidak mungkin terkalahkan oleh ciptaan-Nya. Penekanan ini banyak tertuang di dalam kitab perjanjian lama, di sana tertulis berbagai macam pujian kepada Tuhan.
"Ya Tuhan Punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya segala-galanya yang ada di langit dan bumi! Ya Tuhan punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala"Â (1 Tawarikh 29: 11)
Hal lain yang ingin penulis sampaikan bahwa dalam teologi Kristen, Tuhan juga diyakini mengetahui apa yang ada di bumi dan apa yang ada di langit, bahkan pikiran-pikiran batin, fantasi-fantasi, keinginan-keinginan dan harapan-harapan tidak lepas dari pandangan-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Kitab berikut ini:
....tetapi Tuhan mengetahui hatimu.... (Lukas 16:15).
DAftar Pustaka
"Abrahamik." Dalam https://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017.
"Agama Yahudi." dalam http://wawasansejarah.com. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017.
"Agama." Dalam https://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2017.