Mohon tunggu...
harkaman 123
harkaman 123 Mohon Tunggu... Guru - Lakukanlah apa yang kamu cintai, dan cintailah apa yang kamu lakukan

Belajar itu seperti kasih ibu, ia berlaku sepanjang masa.......

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paradigma Pendidikan Tradisional Vs Paradigma Pendidikan Modern

21 Januari 2020   09:50 Diperbarui: 17 Juni 2021   07:54 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca juga : Prihatin Rencana PPN Jasa Pendidikan, Ini Sikap Forum Guru Muhammadiyah

Kemampuan-kemampuan di atas tentunya tidak dapat diukur dengan angka-angka. Celakanya, paradigma lama masih menghantui pendidikan kita hari ini. Tidak hanya di kalangan orangtua, bahkan ada bergelar akadmik tinggi (professor) yang masih terjebak dalam paradigma lama. 

Sehingga, gerakan pembaharuan yang telah dilakukan oleh Menteri Pendiikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim mendapat tanggapan negatif. Kendati demikian, lebih banyak yang memberikan tanggapan positif terhadap langkah Nadiem.

Terakhir, penulis ingin mengatakan bahwa suatu saat kecerdasan buatan akan menggantikan peran manusia, namun karakter (cinta-kasih) tidak akan pernah tergantikan oleh kecerdasan buatan. Oleh karena itu, pendidikan seyokyanya menguatkan nilai-nilai karakter pada diri siswa, dan itulah tujuan paradigma pendidikan masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun