Mohon tunggu...
Harja Saputra
Harja Saputra Mohon Tunggu... profesional -

http://www.harjasaputra.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Nestapa, Masjid Bertiang Tiga Agama di Lombok Runtuh

7 Agustus 2018   13:07 Diperbarui: 7 Agustus 2018   15:57 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang ini di FB ada notif dari M. Imran, teman di Lombok Utara, yang terkena bencana gempa pada hari Minggu malam (5/8) lalu.

"Sa'e Harja, ini masjid yang pernah ditulis tuh"

"Iraee..kena juga?", tanya saya.

"Iya kena..ada sekitar 20 orang yang tertimbun.. jama'ah sholat Isya. Baru mulai dievakuasi".

"Ya Allah..semoga pada selamat".

Desa Karang Pangsor, Pamenang, Lombok Utara beberapa minggu terakhir menjadi perbincangan karena daerah asal Lalu Zohri, sang juara lari marathon yang sempat viral itu. Di desa ini bukan hanya ada Lalu Zohri, namun sudah lama memendam keunikan. 

Di Desa Karang Pangsor terdapat masjid besar namanya Masjid Jami'ul Jama'ah. Masjid unik karena didirikan oleh masyarakat dari Tiga Agama: Muslim, Hindu, dan Budha sebagai simbol dari kerukunan umat beragama di wilayah Lombok Utara. Di dalam masjid terdapat tiga tiang besar yang masing-masing mencerminkan kerukunan itu: tiang Muslim, tiang Hindu, dan tiang Budha. Sering disebut dengan "Masjid dengan Tiga Tiang Agama".

Saya sempat menuliskan tentang Masjid ini di Kompasiana Freez yang dimuat di Kompas Cetak, kalau tidak salah pada sekitar tahun 2010-an--sudah lupa tanggal terbitnya. Ini foto tulisannya:

Tulisan saya tentang Masjid yang Dibangun Tiga Agama (Kompasiana Freez, Kompas Cetak)
Tulisan saya tentang Masjid yang Dibangun Tiga Agama (Kompasiana Freez, Kompas Cetak)
Namun, kini masjid itu roboh terkena bencana gempa yang mengguncang Lombok dan Bali. Masih dilakukan evakuasi terhadap para jemaah yang tertimpa di reruntuhan masjid unik tersebut. Kabarnya ada sekitar 20 orang yang tertimbun. 

Kerukunan Umat Beragama di Lombok Utara sangat tinggi. Saya menyaksikannya sendiri. Selama lima tahun dari rentang tahun 2009 sampai 2014 sering bolak-balik ke wilayah ini. Tidak hanya singgah, tetapi menjalin komunikasi intens dengan para tokoh dan masyarakat Lombok Utara. 

Pada acara tertentu, terutama pada acara adat, saya bahkan sempat menginap selama berhari-hari di rumah salah seorang Kepala Desa di wilayah Kecamatan Bayan. Hanya ingin menyaksikan acara Maulid Adat yang kental dengan perpaduan budaya Islam dan Hindu. Kerap disebut dengan istilah Islam Wetu Telu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun