Mohon tunggu...
Harja Saputra
Harja Saputra Mohon Tunggu... profesional -

http://www.harjasaputra.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sikap Anas Menunjukkan Perang Bratayudha Sudah Dimulai

8 Januari 2014   13:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika dari sikapnya, Anas sesuai dengan tipikal Charles de Gaulle. Bahkan, jika mengacu pada penggolongan negosiator Harold Nicholson, Anas adalah negosiator ksatria.  Nicholson percaya bahwa ada dua tipe negosiator: tipe pejuang (ksatria) dan tipe penjaga toko. Tipe pertama menggunakan seluruh strategi negosiasi sebagai cara untuk memperkuat posisi. Sedangkan tipe kedua berpegang pada prinsip untuk menjaga kepercayaan dan saling menguntungkan.

Apa benang merahnya dengan sikap Anas? de Gaulle dan Anas sama-sama menunjukkan sikap: jika Anda lemah dan meminta sedikit, maka sedikit juga yang Anda akan dapatkan. Tetapi jika Anda bersikap seakan-akan kuat, meskipun berbahaya, Anda akan memperoleh perlakuan: orang akan berpikir bahwa rasa percaya diri Anda didasarkan pada sesuatu yang nyata.

Namun ada satu yang berbeda dari Anas. Charles de Gaulle menyusun dulu kekuatan hingga ia berani bersikap arogan dan non-kompromi: meninggalkan meja perundingan sebagai salah satu bentuk penolakan dan penguatan posisi. Meskipun Anas pun meniru hal itu. Ia menyusun kekuatan melalui organisasi PPI untuk kemudian menyerang bahkan non-kompromi: menolak datang ke KPK dan melancarkan serangan-serangan ke pihak istana. Perlu diingat, jika hanya PPI yang hanya sebuah LSM, giginya belum cukup tajam. Beda lagi jika giginya berbentuk parpol. Maka, strategi Anas yang mengobarkan perang terhadap "musuhnya" dinilai strategi yang akan pudar di tengah jalan.

Akankah "perang" yang dikobarkan Anas akan membuahkan hasil sebagaimana de Gaulle? "Perang bratayudha" ini sangat menarik untuk disimak.**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun