Jika diringkas, maka akan terlihat seperti pada gambar di bawah ini:
[caption id="attachment_343287" align="aligncenter" width="598" caption="Perbandingan tiga berita dari tiga media mainstream (harjasaputra)"]
Dari summary berita dari ketiga media mainstream di atas, jelas sekali terlihat wartawan yang memuat berita itu sangat tidak hati-hati. Ceroboh dalam masalah angka, tidak dilakukan verifikasi mengenai akurasi berita. Menyebabkan beritanya bertentangan dengan pemberitaan di media lain. Selaku pembaca, saya sendiri pusing: berita mana yang benar? Caranya cross-check ke sumber asli! Tapi masalahnya sumber asli dari nota keuangan untuk RAPBN-P belum dipublikasikan. Maka, cara lain yang bisa ditempuh adalah bandingkan dengan sumber dari media-media lain. Baru kita bisa memilah angka mana dari masing-masing satuan anggaran tersebut yang valid (Untuk perbandingan bisa dilihat di berita dari MetroTV di link ini).
Apa sih gunanya kita melihat asumsi makro anggaran negara? Jelas sangat berguna. Sebagai rakyat, kita harus tahu kebijakan apa yang akan diambil oleh pemerintah dalam bidang ekonomi. Misalnya, dengan mengetahui angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah maka di sini akan ketahuan trend ekonomi di tahun depan. Tak kalah penting adalah melihat angka harga minyak yang dipatok oleh pemerintah, dari sini kita bisa meraba kebijakan pemerintah dalam masalah Bahan Bakar Minyak yang dibandingkan dengan harga minyak dunia.
Rakyat harus cerdas, nota keuangan adalah semacam blueprint rencana pemerintah dalam jangka waktu anggaran yang ditetapkan. Namun, jika berita yang menyajikan itu simpang-siur, tidak ada yang akurat, bagaimana rakyat bisa cerdas??!**[harjasaputra]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H