Cukup putar kunci ON, lampu dekat (samping)/jauh (full lampu), langsung nyala tanpa perlu starter, nyalanya juga jernih dan terang. Dengan umur accu konsumsi LED headlight, yang mencapai efisiensi sampai 80%, Honda benar-benar memperhatikan setiap detail Vario 150 eSP.
Vario 150 eSP memiliki tempat duduk lebih tinggi dibanding varian motor matik Honda lainnya. Ketinggian yang lebih tinggi 7 mm ini, membuatnya akan nyaman dikendarai, meskipun jalanan sedang tergenang air. Dengan ukuran 1921x683x1096, Vario 150 eSP lebih panjang daripada jenis vario sebelumnya dan lebar yang dikurangi dengan varian sebelumnya membuat nyaman saat berkendara, baik dalam jalan lurus, berbelok, maupun berputar.
Vario 150 eSP memiliki spedometer yang simpel namun sangat elegan dan lengkap dengan beberapa panel penunjuk di bagian atas kemudi, seperti indikator kecepatan, indikator bahan bakar, trip meter, mesin, dan indikator lampu serta sein yang memberikan informasi pada pengemudi. Klakson pun diletakkan tombol klakson di bawah lampu belok agar mengurangi kebiasaan mengklakson saat berkendara.
Dengan desain jok ergonomis, membuat kita betah menunggangi motor ini dan tetap nyaman untuk berkendara jarak jauh. Jarak antara jok dan pijakan kaki pun terukur baik, tingginya menyesuaikan ukuran jenjang kaki orang kebanyakan. Kaki pun terasa nyaman saat duduk dan berkendara. Jok Vario pun didesain mampu memberi ruang bagasi di bawahnya, yang mencapai sampai 18 liter. Artinya, 1 buah helm full face, jas hujan, dan asesoris kecil lain dapat muat di ubox. Barang-barang belanjaan apa pun pasti muat di dalam.
Ukuran kunci Vario 150 eSP, membuatnya tidak diletakkan pada kunci bagasi, misalnya saat pengisisan bensin. Cukup menekan tombol SEAT, bagasi terbuka.
Ban tubeless yang terpasang, depan ukuran 80/90 ring 14” dan belakang ukuran 90/90 ring 14”. Roda menggunakan velg Y-Spoke, sehingga motor matik ini bergaya motor sport dan skutik premium.
Dari sisi teknologi, lewat Vario 150 eSP, Honda menjadi produsen pertama skuter matik dengan kapasitas mesin 150 cc layaknya motor sport. Peningkatan volume mesin akan berpengaruh positif terhadap tenaga yang dihasilkan, sehingga mampu mematahkan stigma yang menganggap skutik kurang bertenaga. Vario 150 cc mampu menghasilkan tenaga mencapai 9,3 kW atau setara 12,6 PS. Dayanya meningkat 12% daripada generasi sebelumnya. Namun tenaga yang cukup besar itu tidak serta-merta menimbulkan konsumsi bahan bakar yang boros. Ini dikarenakan adanya teknologi eSP (enhanced Smart Power), yang mengintegrasikan 10 teknologi utama dari Honda yang betujuan untuk efisiensi bahan bakar (economical), meningkatkan tenaga mesin (high performance), dan ramah lingkungan (eco friendly).
Kehebatan teknologi eSP kita rasakan saat akan menghidupkan mesin. Saat menekan tombol Start, tidak ada suara berisik yang biasanya muncul dari motor starter, karena Vario 150 eSP tidak menggunakan motor starter konvensional. Vario 150 menggabungkan sistem starter dan pengisian baterai pada satu kesatuan sistem, dinamakan Alternating Current Generator (ACG) Starter, yang minim gesekan. Saat dihidupkan, suara mesinnya sangat halus untuk mesin dengan volume 150 cc dan perbandingan kompresi yang tinggi (10,6:1).
Saat menempuh perjalanan jauh, biasanya mesin sepeda motor matik akan cepat panas, yang terasa pada body penutup mesin di bawah jok. Namun body pelindung mesin Vario eSP bisa tetap dingin, karena dikendalikan oleh 2 teknologi turunan eSP, yaitu teknologi Breather Passage (BP) dan Built in Liquid Cooling System(BLCS). BP merupakan saluran di balik Blok Silinder mesin yang berfungsi mengeluarkan udara panas di dalam mesin. BP dan BLCS mendinginkan blok silinder dengan pendingin cair. Kedua teknologi ini merupakan kombinasi sistem pendingin udara dan cair yang sempurna. Suhu mesin Vario 150 cc pun selalu terjaga. Akselerasi spontan Vario 150 cc ePS, responsif, kecepatannya cepat naik tanpa jeda. Akselerasi responsif ini didukung teknologi injeksi bahan bakar yang dikembangkan Honda sejak tahun 2005, yaitu Programmed Fuel Injection (PGM FI) yang dikontrol Engine Control Modul(ECM), mampu mengukur jumlah bahan bakar yang akan disuplay ke ruang mesin, sesuai dengan kecepatan dan beban kendaraan. ECM juga berperan menyinkronkan waktu pengapian pada busi dan waktu penyemprotan bahan bakar oleh injector, dengan sangat presisi. Kapan pun kita membutuhkan suplay bahan bakar berlebih untuk berakselerasi, ECM dan perangkat pendukungnya mampu menyediakan itu. Performa mesin yang bertenaga dan responsif didukung sistem pemindah tenaga yang baik, agar tenaga mesin dapat optimal diteruskan ke roda.
Sistem pemindah tenaga Vario 150 eSP masih menggunakan mekanisme CVT dan Honda berhasil mengembangkannya, sesuai dengan konsep teknologi eSP. Ada dua teknologi turunan eSP yang mengoptimalkan sistem pemindah tenaga, yaitu V-Matic dan Transmissions. Teknologi V-Matic eSP menggunakan rasio lebih besar dan menggunakan V-Belt yang lebih elastis serta mampu meminimalisir slip, sehingga tenaga dari putaran mesin dapat diteruskan secara baik ke Pulley roda belakang (Driven Pulley). Setelah putaran/tenaga dari mesin tiba di Driven Pulley dan diteruskan ke kopling (Centrifugal Clutch), maka tugas selanjutnya diserahkan pada eSP Transmissions.
Rumah roda gigi transmisi (Transmission Case) pada Vario 150 dirancang untuk mengurangi pergolakan atau turbulensi oli transmisi akibat putaran roda gigi. Turbulensi oli yang berlebihan dapat mengurangi kinerja roda gigi. Teknologi eSP Transmissions mereduksi turbulensi dengan menambahkan rusuk (rib) pada tiga sumbu. Dampaknya bukan hanya mampu menahan turbulensi oli, tetapi juga mengurangi volume oli transmisi (meminimalisir turbulensi dan hemat oli), sehingga putaran roda gigi transmisi dapat diteruskan secara baik ke roda belakang. Lost Powerdari engine ke roda dapat diminimalisir, tarikan pun jadi responsif. Tidak heran jika Honda mengklaim Vario 150 cc mampu mencapai kecepatan 102 Km/jam dan dari posisi stop melaju pada jarak 200 meter hanya ditempuh dalam waktu 11,95 detik (menggunakan alat uji performa). Belum lagi kalau dibenturkan dengan fakta bahwa varian ini juga memiliki konsumsi BBM teririt di kelasnya sebesar 52,9 km/liter. Itu sama saja artinya kalau touring dari Bandung ke Jakarta, kita hanya butuh isi bensin 3 liter. Kalau isi full tank, masih tersisa 2,5 liter.