Mohon tunggu...
HARIYATI VAN GOBEL
HARIYATI VAN GOBEL Mohon Tunggu... Guru - Guru Honor

Assalamu alaikum warrahmatullahi wabarrakaatu, Saya Hariyati Van Gobel Guru honorer di Tk Ilomata desa duwanga kecamatan dungaliyo, hobi saya menulis,memasak,menyanyi,sosial media yang saya FB,Instagram,Telegram,Tiktok,Whatsapp,Youtube.konten-konten saya upload di youtube dan tiktok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practise

2 Desember 2023   09:57 Diperbarui: 2 Desember 2023   10:18 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Penerapan Model Project Based Learning Di Kelompok B Tk Ilomata Desa Duwanga Kecamatan Dungaliyo Kabupaten Gorontalo

 

              Oleh :

                                         Hariyati Van Gobel, S.Pd

                                         NIM. 121172320847

STAR mencakup hal-hal di bawah ini.

 

Situasi 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice

(praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab.

 Kondisi yang menjadi latar belakang masalah : 

     Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang inovatif sehinggga kreativitas Anak rendah.

 Mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan? 

                 Praktik ini sangat penting untuk dibagikan

      Karena kreativitas perlu dikembangkan sejak dini. Hal ini didukung dengan oleh pendapat dari Susanto, yang mengatakan bahwa, pengembangan kreativitas sangat penting, karena dengan berkreativitas seseorang dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan dirinya yang merupakan kebutuhan pokok tertinggi dalam hidup manusia. Salah satu pendekatan yang dilakukan pada anak usia dini untuk merangsang dan mengembangkan kreativitas anak, adalah dengan kegiatan bermain yang dilakukan di lingkungannya dengan menggunakan media,metode,model pembelajaran yang didukung dengan pemanfaatan berbagai sumber belajar.

                   Maka dari itu saya melakukan penerapan model Project Based Learning, karena menurut (Ningsih, R, et al, 2022) Pembelajaran berbasis proyek banyak memberi ruang merdeka pada anak, oleh sebab itu pembelajaran berbasis proyek perlu di perhatikan dengan seksama. Tujuan penggunaan model pembelajaran berbasis proyek ialah untuk merangsang kreativitas anak dan mengajarkan anak untuk selalu berpikir kritis dalam mencari solusi masalah dan mengambil keputusan tentang masalah yang mereka hadapi. Melalui pembelajaran berbasis proyek, anak belajar menuangkan ide, membangun pengetahuan dan pemahaman tentang struktur bangunan, konsep luas sempit, konsep tinggi rendah, kerja sama, dan lain-lainnya. Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari proyeknya tersebut akan membekas dan terus diingat oleh anak. Hal ini dapat memberi motivasi kepada anak untuk mengembangkan diri secara terus-menerus. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah secara kreatif. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan peningkatan kreativitas anak melalului pembelajaran project based learning.   

 

 Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab 

  mahasiswa PPG Daljab?.

           Peran saya sebagai guru harus menyelesaikan masalah yang saya dapati di kelas saya . Sebagai guru saya harus melakukan perubahan dengan membimbing dan memfasilitasi setiap kebutuhan anak misalnya dalam menyiapkan RPPH, bahan ajar, media pembelajaran dan instrumen penilaian yang berkaitan dengan peningkatan kreativitas anak.

             Teori Bloom mengatakan bahwa dalam aspek perkembangan kognitif, kreativitas merupakan kemampuan yang tertinggi. Anak belajar dan memperoleh pengetahuannya dari pengalaman yang didapatkan melalui setiap kegiatan yang dilakukan oleh anak. Dalam pengembangan kreativitas anak, diperlukan stimulasi melalui kegiatan yang bermakna untuk anak, yakni kegiatan yang dapat merangsang kemampuan perkembangan anak. Kreativitas anak akan terstimulasi melalui kegiatan yang memberi kesempatan dan kebebasan anak dalam mengeskpresikan ide atau menciptakan sesuatu. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan yaitu dengan dilakukannya kajian terhadap jurnal dan buku sebagai sumber referensi. Hasil analisis studi teoritis menunjukkan bahwa melalui kegiatan Project Based Learning dapat membantu merangsang pengembangan kreativitas pada anak usia dini. Melalui kegiatan Project Based Learning, anak diberi kesempatan dan kebebasan dalam menuangkan gagasan atau ide dalam memecahkan masalah dan menyelesaikan tugas yang diberikan berbekal pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki anak serta fasilitas yang disediakan oleh guru atau orangtua. Kreativitas pada anak adalah sesuatu yang tidak terbatas dan tidak terdapat konsep benar atau salah, karena setiap anak memiliki cara dan pemikiran masing-masing dalam menuangkan gagasan,

            mengekspresikan sesuatu, serta menciptakan suatu

            hasil karya.

 

 

Tantangan 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa saja yang terlibat.

 Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? 

                       Kesiapan Peserta didik belum optimal karena ini

             merupakan hal baru bagi mereka, sehingga dalam

             pembelajaran tidak semua Peserta didik siap dalam

             mengikuti kegiatan pembelajaran. 

            Kesiapan adalah keseluruhan kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat  akan  berpengaruh pada  atau  kecenderungan  untuk  memberi  respon  (Slameto,  1995,  p.113).  Kondisi  tersebut  mencakup  yaitu  kondisi fisik,  mental  dan  emosional,  kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan, keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.Padapeserta  didik,  yang  telah  dipersiapkan  sebelumnya  untuk  mengikuti  proses pembelajaran.

            Belajar  adalah  kegiatan  yang  berproses  dan  merupakan  unsur  yang  sangat  fundamental dalam  penyelenggaraan  setiap  jenis  dan  jenjang  pendidikan.  Ini  berarti,  bahwa  berhasil  atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri  (Muhibbin  Syah,  1999,p.59).  Secara  umum  belajar  dapat  dipahami  sebagai  tahapan perubahan seluruh  tingkah  laku individu  yang  relatif  menetap  sebagai hasil pengalaman  dan interaksi  dengan  lingkungan  yang  melibatkan  proses  kognitif  (Muhibbin  Syah,  1999,  p.64). Kesiapan  peserta  didik  dalam  proses  pembelajaran  perlu  diperhatikan,  karena  jika  peserta didik belajar dan sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

          

 

 Siapa saja yang terlibat? 

 

  • Guru sebagai fasilitator dan pembimbing dalammemfasilitasi  peserta didik dengan menyiapkan media yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
  • Kepala sekolah membantu meminjamkan LCD dan proyektor untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran
  • Teman sejawat/Pendidik disekolah yang membantu menyeting kelas dan memvidieo saat pembelajaran

      berlangsung.

Aksi 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut.

 Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut? 

 

           Guru harus mempersiapkan Peserta didik dengan baik dalam mengenalkan  hal baru pada pembelajaran  yang diciptakan oleh Guru.

           Tugas sebagai seorang guru untuk melatih dan  mengembangkan  kesiapan belajar peserta didik agar mampu bereaksi atau memberi respon ketika proses pembelajaran. Penting adanya kesiapan  belajar  pada  peserta  didik  karena  tanpa  kesiapan  belajar  maka  akan  mengalami kesulitan  dalam proses pembelajaran  dan  tujuan pembelajaran  tidak akan  tercapai. Kesiapan itu mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan mencakup jasmani dan rohani (Dimyati & Mudjiono, 2002, p. 29)

 

 Strategi apa yang digunakan? 

 

          Pada pembelajaran ini saya menerapkan Model  Project Based Learning (PJBL). Project Based Learning merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan dan kebebasan anak dalam mengembangkan kreativitasnya untuk menyelesaikan permasalahan (tugas atau proyek) yang diberikan. Project Based Learning dilaksanakan dengan pendekatan yang menggunakan pengetahuan dan pengalaman langsung anak. Project Based Learning adalah kegiatan yang dapat mendorong anak untuk mengilangkan ketegangan dengan menggunakan cara-cara yang bebas dan kreatif. Isjoni berpendapat bahwa Project Based Learning adalah kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk melatih kemampuan anak dalam pemecahan masalah yang ditemui di kehidupan sehari-hari. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan kegiatan yang memiliki nilai-nilai praktis yang sangat penting bagi pengembangan keterampilan, pengembangan pribadi serta pengembangan kreativitas anak. Penerapan Project Based Learning dapat mendorong tumbuhnya kreativitas pada anak sehingga dapat pula menjadikan sebuah prestasi bagi anak itu sendiri (Alayinda et al., 2019) [4]. Project Based Learning dapat diterapkan pada anak baik secara individual maupun berkelompok, kegiatan ini memberikan peluang untuk setiap anak dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki atau dikuasai yang pada akhirnya dapat terwujud sebuah daya kreativitas anak secara optimal.

 

 Bagaimana Prosesnya? 

 

Menyiapkan media pembelajaran 

Melaksanakan kegiatan pembelajarannya

Melakukan proses penilaian

 

 Apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut? 

 

LCD

Laptop

Kuota Internet 

Android untuk merekam kegiatan pembelajaran 

Sumber daya manusia yaitu Kepala sekolah dan teman sejawat/Pendidik.

 

. Refleksi 

Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.

Kesimpulan

Daftar Pustaka

 

    Bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan,apakah hasilnya efektif/tidak,mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan. 

 

             Berdasarkan pelaksanaan penerapan Model pembelajaran berbasis proyek ( Project based learning ),  setelah saya melakukan penilaian dari Siklus 1 sit in 1 dengan hasil pencapaian 85% kriteria  mengalami peningkatan kreativitas anak mencapai 95 %, dengan  kriteria penilaian (Sangat Tertarik) sesuai instrumen kreativitas, anak lebih interaktif saat menciptakan kreasinya anak lebih antusias memilih kegiatan main yang disukainya karena anak dibebaskan memilih kegiatan yang disukainya

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan hasilnya baik Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan ini tetapi belum maksimal dan efektif, hal ini dapat dilihat dari: Kurang Kesiapan dari kegiatan.

 

  •                Kegiatan Kreativitas sangat direspon baik oleh kepala sekolah dan orang tua murid, mereka begitu senang dengan adanya pembelajaran yang memberikan motivasi bagi anak, terutama saat anak mau melakukan setiap kegiatan tanpa ada paksaan dari guru dan orang tua. 

 

  •              Faktor-faktor yang mendukung sehingga strategi yang kita lakukan berhasil adalah melalui media yang kita gunakan apakah membuat anak tertarik atau tidak, serta memberikan rasa penasaran kepada anak apa yang akan dilakukan oleh guru. Kemudian kegiatan atau permainan yang kita siapkan apakah membuat anak bosan atau menyenangkan. Dengan begitu anak dengan sendirinya ingin melakukan permainan tersebut tanpa ada dorongan atau paksaan dari orang lain. Motivasi bagi anak, terutama saat anak mau melakukan setiap kegiatan tanpa ada paksaan dari guru dan orang tua. 


  •            Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak yang tidak terbatas dan tidak terdapat konsep benar atau salah, dikarenakan setiap anak memiliki cara dan pemikirannya masing-masing. Project Based Learning turut memberikan kontribusi terhadap stimulasi pengembangan kreativitas pada anak usia dini. Melalui kegiatan Project Based Learning, anak memperoleh kesempatan dan kebebasan untuk mengekspresikan ide, menuangkan gagasan, atau menciptakan sebuah produk hasil karya sebagai upaya pemecahan permasalahan yang diberikan atau dihadapi anak. Selain itu, melalui Project Based Learning kegiatan menjadi lebih menantang dan menyenangkan, hal tersebut menjadikan anak merasa senang dan termotivasi selama kegiatan berlangsung sehingga kreativitas pada anak usia dini juga dapat berkembang dan terstimulasi dengan optimal.
  •  

 

Meningkatkan Kreativitas AnakUsia 5-6 Tahun Pada Pembelajaran Project Based Learning Nur Hardiyanti; Rosnaeni Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Universitas Negeri Makassar; TLN 3 Pusat PAU Miftahul Khae

https://doi.org/10.31970/pendidikan.v5i2.694

Meningkatkan Kreativitas Membuat Karya Seni pada Anak Usia Dini melalui Pembelajaran Project Based Learning TK Kurnia Simomulyo Baru Surabaya Jawa Timur Retno Ningsih; Muhammad Yusri Bachtiar; Indrawati

https://www.ejournal-jp3.com/index.php/Pendidikan/article/view/415

 Contribution Of Project Based Learning To The Stimulation Of Early Children's Creativity Development Putri Agustina 

PG PAUD FKIP Universitas Sebelas Maret

http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2994429&val=26948&title=KONTRIBUSI%20PROJECT%20BASED%20LEARNING%20TERHADAP%20STIMULASI%20PENGEMBANGAN%20KREATIVITAS%20ANAK%20USIA%20DINI

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun