Mohon tunggu...
HARIYATI
HARIYATI Mohon Tunggu... Guru - Guru TK Putra Kaili Permata Bangsa

Hai! Saya Hariyati, seorang guru TK dengan passion besar di dunia pendidikan anak usia dini. Sejak 2014, saya berkesempatan mengajar di TK Putra Kaili Permata Bangsa, tempat saya tumbuh bersama anak-anak luar biasa. Lulusan PG PAUD Universitas Terbuka tahun 2017, saya selalu bersemangat menghadirkan metode belajar yang kreatif dan menyenangkan. Lahir dan besar di Palu, 19 November 1979, saya juga seorang ibu dari dua anak perempuan yang menjadi sumber inspirasi saya setiap hari. Yuk, ikuti perjalanan saya dalam menciptakan pembelajaran yang penuh cinta dan inovasi!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Pembelajaran dengan MPI "Tamu Sekar" di TK Putra Kaili Permata Bangsa

28 Oktober 2024   11:48 Diperbarui: 29 Oktober 2024   02:27 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hariyati, Pengembang MPI "Tamu Sekar" dari TK Putra Kaili Permata Bangsa Kota Palu Sulawesi Tengah | dokpri

Bekerjasama saat bermain MPI
Bekerjasama saat bermain MPI "Tamu Sekar" | dokpri

Satu minggu kemudian, tepatnya pada hari Rabu, 09 Oktober 2024, saya kembali memasuki kelas TK B2. Saat itu, kondisi saya kurang fit, meskipun sudah dua hari minum obat untuk meredakan gejala. Dalam kondisi seperti ini, MPI "Tamu Sekar" sangat membantu saya dalam mengajar, karena program ini sudah dilengkapi dengan video-video pembelajaran yang mengurangi keharusan saya untuk banyak bicara.

Kali ini, saya menggunakan infokus, speaker, dua buah laptop, dan satu HP untuk melakukan pembelajaran. Saya fokuskan kegiatan agar anak-anak bisa mencoba game edukasi yang ada di MPI "Tamu Sekar". Game edukasi yang tersedia meliputi mencocokkan suara nama buah dengan gambarnya, mencari potongan gambar buah, menyusun huruf-huruf pada nama buah, dan menghitung jumlah buah.

Terlihat adanya diferensiasi proses karena anak-anak memilih satu permainan dari beragam konten yang disediakan (diferensiasi konten), dan dengan menyelesaikan permainan yang dipilihnya, diferensiasi produk pun tercapai

Terlihat dengan diferensiasi konten, saya mampu memberikan diferensiasi proses dan diferensiasi produk | dokpri
Terlihat dengan diferensiasi konten, saya mampu memberikan diferensiasi proses dan diferensiasi produk | dokpri

Pada tanggal 10 Oktober 2024, dengan hanya empat anak yang hadir dari tujuh anak di kelas TK B2, saya menguji kegiatan offline seperti menjahit, menjiplak, menggambar, dan mewarnai. Hasilnya sangat luar biasa, dengan anak-anak menikmati proses pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing.

Mengajak anak  dengan bangga menunjukkan hasil karyanya | dokpri
Mengajak anak  dengan bangga menunjukkan hasil karyanya | dokpri

Setelah menyelesaikan kegiatan yang dipilih sendiri, anak-anak diberi kesempatan untuk tampil di depan dan memperlihatkan hasil karya mereka. Meskipun belum ada yang sepenuhnya berani berbicara, apresiasi tetap diberikan untuk setiap usaha mereka.

Pengalaman ini menunjukkan bahwa dengan inovasi seperti MPI "Tamu Sekar", pembelajaran bisa menjadi lebih menarik dan efektif. Anak-anak tidak hanya belajar sesuai minat dan kemampuan mereka, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam literasi dan kepemimpinan. 

Percobaan penggunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif Tanaman Buah di Sekitarku (MPI "Tamu Sekar") dalam pembelajaran pada peserta didik di TK Putra Kaili Permata Bangsa terbukti mampu mengakomodasi pembelajaran berdiferensiasi. Oleh karena itu, saya menyebutnya Master Beres, yang merupakan akronim dari MPI "Tamu Sekar" untuk pembelajaran berdiferensiasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun