Mohon tunggu...
Musni Hariyanto
Musni Hariyanto Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Menulis adalah healing, dengan menuangkan apa yang ada di benak pikiran dan mencurahkan dalam rangkaian kalimat, memberikan rasa puas dan kedamaian. Menulis adalah bentuk ekspresiku dari berbagai ide dan gagasan. Aku tergabung dalam Komunitas Literasi di Kabupaten Nganjuk. Bidang yang aku minati adalah sastra kepenulisan. Satu Novella telah lahir dari kepenulisanku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tunas Muda Desa Pancawangi

20 April 2024   13:53 Diperbarui: 20 April 2024   13:54 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebuah anugerah bagi Lesmana Utama Atmaja menjadi Kepala Desa di Desa Pancawangi, sebuah desa nan sejuk di lereng Gunung Wilis. Desa yang tidak banyak terjadi bencana alam. Kondisi irigasi yang cukup memadai membuat Padi sebagai komoditas pertanian utama dapat tumbuh subur dan memberikan panen yang melimpah bahkan menjadi salah satu lumbung pangan di Kabupaten Nganjuk.

Lesmana bukan merupakan calon tunggal dalam pemilihan kepala desa tahun ini, kualitas dan elektibilitas yang akhirnya membuat Lesmana menang dalam pilkades raya yang digelar Bulan Juni 2023. Bagi masyarakat Desa Pancawangi, Lesmana merupakan pribadi yang multi talenta, berbekal pendidikan tinggi sebagai Sarjana Ekonomi Pembangunan dari  Universitas Paranggupito Yogyakarta.

 Awalnya, Lesmana tidak begitu tertarik untuk menjadi calon kepala desa, tetapi desakan dari orang tua dan yang lainnya , membuat Lesmana bersedia menerima amanah tersebut dan mengesampingkan tawaran pekerjaan dari sebuah perusahaan konsultan pembangunan di Surabaya. Dalam benak Lesmana, pengabdian merupakan sesuatu kebermanfaatan.

“ Nak, enam bulan lagi Pak Kukuh akan berakhir masa jabatanya sebagai Kepala Desa Pancawangi, Ayah berharap kamu mengikuti pemilihan kepala desa itu, karena Ayah menganggap Kamu adalah sosok yang dibutuhkan oleh desa ini. Saat ini desa dalam keadaan sangat baik, tangan dingin Pak Kukuh telah menjadikan desa kita sebagi Desa Teladan di tingkat Kabupaten, bahkan Desa Terfavorit di tingkat Provinsi Jawa Timur” ungkap Ayah Lesmana pada suatu sore di depan rumah sambal menatap hamparan hijau didepannya.

Lesmana mengambil cangkir yang ada di depannya, kopi panas yang sedari tadi mengepul asapnya mulai pudar. 

“Yah, Lesmana mendapat tawaran cukup menarik dari Jago Konsultan untuk menjadi tim analis pembangunan di salah satu proyek Ibu Kota Negara. Angka gaji dan segala akomodasi telah dikirimkan ke Lesmana, tinggal menunggu jawaban dari Lesmana dan berangkat bulan depan. Lesmana ingin menerapkan ilmu yang telah diajarkan selama ini dan Lesmana ingin mencari uang yang banyak agar dapat menggantikan biaya yang telah ayah keluarkan selama Lesmana menempuh pendidikan.”

Pak Karto menoleh, melihat Lesmana dengan serius. Kewibawaan Pak Karto sebagai seorang mantan kepala sekolah masih terlihat, wajahnya tenang dan tidak terlihat gusar.

“Lesmana, jangan dengan alasan balas budi kamu bersikap seperti itu. Ayah tidak pernah berfikir apa yang telah Ayah berikan kepadamu dan kepada adik-adikmu pada suatu ketika harus diganti.” 

Pak Karto berdiri dan duduk di balai bambu mendekati Lesmana. 

“ Harta dan kekayaan memang penting Nak, tetapi alangkah baiknya bila mendahulukan hal yang lebih penting. Kemaren Ayah ditemui oleh Pak Kukuh bersama dengan Bapak-bapak yang lain di Desa ini, bahwa Pak Kukuh menginginkan penerusnya nanti adalah seseorang yang dapat menjadikan Desa Pancawangi lebih baik lagi dan mempunyai kepribadian yang luhur. Saat ini, belum ada sosok yang dipandang mempunyai persyaratan tersebut selain kamu Nak.”

“ Sebelumnya, Saya minta maaf Yah, apakah tidak ada calon lain yang lebih baik dari Lesmana?. Di Desa Pancawangi ini ada banyak pemuda-pemuda yang mempunyai talenta dan berpendidikan tinggi” terang Lesmana lebih lanjut.

“Ayah hanya mengikuti apa yang disampaikan Pak Kukuh dan Bapak-bapak yang lain Nak” lebih lanjut Pak Karto menegaskan, “ Seandainya kamu berkeberatan nanti Ayah sampaikan kepada Pak Kukuh meskipun Ayah pada dasarnya juga berharap agar kamu menerimanya, karena Ayah ingin Kamu tetap berada di Desa ini , dapat memberikan manfaat dan terlebih lagi…adik-adikmu juga sangat menyayangimu dan berharap tidak bekerja di tempat yang jauh. Sepeninggal ibumu, kamu mejadi sosok  yang sangat membantu Ayah dan bisa memberikan contoh yang baik pada adik-adikmu.”

Matahari bergerak merendah di punggung gunung, cahaya merah lembayung menjadikan suasana percakapan sore itu semakin bermakna, alunan adzan maghrib dari Masjid Insan Kamil mengakhiri percakapan dan memberikan ketetapan hati dikemudian hari pada Lesmana.

Hari Pemilihan Kepala Desa Pancawangi telah tiba, masyarakat yang mempunyai hak pilih telah datang silih berganti mulai pukul 08.00. Pendopo Desa telah di hias sedemikian cantik dengan berbagi bunga-bunga segar nan warna-warni. Penjual makanan dari desa lain turut datang mencari rezeki, penjual mainan anak memamerkan balon yang di rangkai unik dan lucu, penjual asesoris tidak ketinggalan mengambil bagian. Para pemilih yang mempunyai anak kecil menjadikan ajang pemilihan desa sebagai tempat memberikan hiburan bagi buah hati mereka.

Saatnya penghitungan hasil pemilihan telah tiba, Bapak Wongso selaku Ketua Pemilihan berdiri di depan kotak suara yang telah siap di hitung. Lesmana hadir bersama keluarga dan para pendukung. Suasana berlangsung tertib dan aman, satuan pengamanan dari Babinsa Kecamatan Sawahan ikut membantu menjaga ketertiban acara.

Akhirnya, Lesmana terpilih menjadi Kepala Desa Pancawangi, karena mengungguli calon kepala desa yang lain. Meskipun nilainya tidak terpaut jauh, hanya sekitar 15 suara dari nomor urut dua, tetapi para calon kepala desa yang kalah bersedia menerimanya.

Sebuah tanggung jawab kini telah melekat pada diri Lesmana Utama Atmaja. Sebagai Kepala Desa pilihan warga, Lesmana diharapkan mampu menjaga prestasi dan meningkatkan menjadi lebih baik lagi. Tantangan yang ada didepan mata adalah menjadikan Desa Pancawangi sebagai Juara Bertahan Desa Teladan Kabupaten Nganjuk dan Menjadi Desa Terbaik  Provinsi Jawa Timur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun