Mohon tunggu...
Musni Hariyanto
Musni Hariyanto Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Menulis adalah healing, dengan menuangkan apa yang ada di benak pikiran dan mencurahkan dalam rangkaian kalimat, memberikan rasa puas dan kedamaian. Menulis adalah bentuk ekspresiku dari berbagai ide dan gagasan. Aku tergabung dalam Komunitas Literasi di Kabupaten Nganjuk. Bidang yang aku minati adalah sastra kepenulisan. Satu Novella telah lahir dari kepenulisanku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tunas Muda Desa Pancawangi

20 April 2024   13:53 Diperbarui: 20 April 2024   13:54 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Ayah hanya mengikuti apa yang disampaikan Pak Kukuh dan Bapak-bapak yang lain Nak” lebih lanjut Pak Karto menegaskan, “ Seandainya kamu berkeberatan nanti Ayah sampaikan kepada Pak Kukuh meskipun Ayah pada dasarnya juga berharap agar kamu menerimanya, karena Ayah ingin Kamu tetap berada di Desa ini , dapat memberikan manfaat dan terlebih lagi…adik-adikmu juga sangat menyayangimu dan berharap tidak bekerja di tempat yang jauh. Sepeninggal ibumu, kamu mejadi sosok  yang sangat membantu Ayah dan bisa memberikan contoh yang baik pada adik-adikmu.”

Matahari bergerak merendah di punggung gunung, cahaya merah lembayung menjadikan suasana percakapan sore itu semakin bermakna, alunan adzan maghrib dari Masjid Insan Kamil mengakhiri percakapan dan memberikan ketetapan hati dikemudian hari pada Lesmana.

Hari Pemilihan Kepala Desa Pancawangi telah tiba, masyarakat yang mempunyai hak pilih telah datang silih berganti mulai pukul 08.00. Pendopo Desa telah di hias sedemikian cantik dengan berbagi bunga-bunga segar nan warna-warni. Penjual makanan dari desa lain turut datang mencari rezeki, penjual mainan anak memamerkan balon yang di rangkai unik dan lucu, penjual asesoris tidak ketinggalan mengambil bagian. Para pemilih yang mempunyai anak kecil menjadikan ajang pemilihan desa sebagai tempat memberikan hiburan bagi buah hati mereka.

Saatnya penghitungan hasil pemilihan telah tiba, Bapak Wongso selaku Ketua Pemilihan berdiri di depan kotak suara yang telah siap di hitung. Lesmana hadir bersama keluarga dan para pendukung. Suasana berlangsung tertib dan aman, satuan pengamanan dari Babinsa Kecamatan Sawahan ikut membantu menjaga ketertiban acara.

Akhirnya, Lesmana terpilih menjadi Kepala Desa Pancawangi, karena mengungguli calon kepala desa yang lain. Meskipun nilainya tidak terpaut jauh, hanya sekitar 15 suara dari nomor urut dua, tetapi para calon kepala desa yang kalah bersedia menerimanya.

Sebuah tanggung jawab kini telah melekat pada diri Lesmana Utama Atmaja. Sebagai Kepala Desa pilihan warga, Lesmana diharapkan mampu menjaga prestasi dan meningkatkan menjadi lebih baik lagi. Tantangan yang ada didepan mata adalah menjadikan Desa Pancawangi sebagai Juara Bertahan Desa Teladan Kabupaten Nganjuk dan Menjadi Desa Terbaik  Provinsi Jawa Timur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun