Mohon tunggu...
Hari Wiryawan
Hari Wiryawan Mohon Tunggu... Dosen - Peminat masalah politik, sejarah, hukum, dan media, dosen Usahid Solo.

Penulis lepas masalah politik, sejarah, hukum, dan media, dosen Usahid Solo

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Raden Patah dan "Kader Darah" Pilpres

18 Agustus 2018   11:56 Diperbarui: 18 Agustus 2018   12:29 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini merupakan tantangan bagi demokrasi di Indonesia untuk masa depan akankah Indonesia menatap masa depan politik Indonesia makin demokratis egaliter atau menuju ke arah demokratis feodalistik. Secara subtansial hal ini justru akan membunuh demokrasi itu sendiri, karena akan menihilkan "kader karir" yaitu kader partai atau anak bangsa yang berpotensi namun bukan keturunan siapa-siapa. 

Jika fenomena kader darah itu benar-benar terjadi maka kita akan sulit menemukan kembali seorang SBY atau seorang Jokowi. Keduanya bukan keturunan siapa-siapa tapi bisa menjadi Presiden RI yang dipilih langsung oleh rakyat secara demokratis dan konsititusional. (Wir).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun