Mohon tunggu...
Harits Alam Maulana
Harits Alam Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biology

Manusia yang mencintai alam sepenuhnya.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Fly The Pandemic Away

15 Juli 2021   13:47 Diperbarui: 15 Juli 2021   14:09 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syukurlah, kegiatan kami tetap lancar  walau tanpa makan dan minum di siang hari. Sekretariat Merapi juga jauh lebih ramai  daripada biasanya karena banyak rekan dari klub Merapi dan kawan mahasiswa dari Mapala  UI. Kami saling membantu dalam hal teknis penerbangan paralayang, dan mengenai hal  kerumahtanggaan seperti memasak, serta kebersihan sekretariat. 

Kegiatan try out kami akhiri dengan kegiatan pengabdian. Kelas mendongeng ialah kegiatan  yang kami pilih sebagai bentuk pengabdian tim kami kepada masyarakat. Bekerja sama  dengan terminal hujan, kami mengikuti kegiatan mereka di daerah Terminal Baranangsiang, Bogor. 

Terminal hujan sendiri ialah gerakan sosial independen yang berfokus pada  pendidikan dan pemberdayaan ekonomi, kegiatan mereka dimotori oleh para volunteer seumuran kami yang melaksanakan kegiatan selama bulan Ramadan pada hari minggu sore di  bangunan KUA. 

Selain membacakan dongeng dengan alat bantu boneka jari kepada anak anak kelas 1-3 SD, kami membantu anak-anak untuk membuat boneka jari mereka sendiri  dan membimbing mereka untuk mendongeng. 

Sore itu makin meriah dengan permainan  kecil-kecilan kami dengan hadiah alat tulis, walaupun kami memang memberikan alat tulis  sebagai souvenir untuk semua anak yang datang sore itu. Kegiatan ditutup dengan pemberian  plakat sebagai tanda kenang-kenangan ke terminal hujan dan buku-buku untuk tambahan  bacaan di perpustakaan terminal hujan. 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Selepas pengabdian, aku kembali ke Tasikmalaya untuk melanjutkan pelatihan terbang  layang dalam rangka PON 2021 mendatang. Joanna, Hanggara, dan Harits kembali ke  sekretariat Merapi di Puncak dan melanjutkan kegiatan dengan beberapa hari penerbangan  kemudian assessment di site paralayang Bakas, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Namun, Harits  mengalami kecelakaan saat penerbangan yang menyebabkan patah tulang di tangan  kanannya. Setelah mengantarkan Harits ke Tegal sesuai keinginan orang tua Harits, Joanna  dan Hanggara melaksanakan assessment di Bakas seperti yang sudah direncanakan.  

Tim gladimadya paralayang Banda Neira telah berproses selama lebih dari satu tahun.  Tersandung pandemi Covid-19, banyak hal yang menghambat mimpi kami. Bukanlah hal  yang mudah untuk menyatukan banyak kepala dengan pemikiran dan mimpi masing-masing.  Terlebih di tengah pandemi, komunikasi adalah salah satu pemantik masalah sehari-hari.  Selama lebih dari satu tahun, suka dan duka telah terlewati bersama. 

Terima kasih telah berproses bersama, jangan lupa safe flight and happy landing!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun