Mohon tunggu...
Haritsah Burhan
Haritsah Burhan Mohon Tunggu... Administrasi - Administrasi

Suka membaca, menulis, dan ingin memiliki ilmu yg lebih luas lagi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemeriksaan Kesehatan Tahunan Bagi Mahasiswa

28 Juni 2024   11:11 Diperbarui: 28 Juni 2024   12:16 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perihal tingginya jumlah perokok pada usia muda juga menjadi pertimbangan mengapa mahasiswa perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan tahunan secara rutin. SKI Kemenkes RI 2023 menyebut bila perokok usia 15-19 tahun merupakan kelompok perokok terbanyak di Indonesia yaitu sebesar 56,5%.

Adapun parameter pemeriksaan yang penulis sarankan antara lain pengukuran tekanan darah, pengukuran IMT (Indeks massa tubuh), pengukuran kolesterol total, pengukuran LDL, pengukuran trigliserida dan pengukuran glukosa darah. Pengukuran tekanan darah dilakukan untuk mengetahui apakah mahasiswa tersebut masuk kategori hipertensi atau tidak (tekanan darah normal sesuai data dari penyakitmenular.id Kemenkes adalah 120 mm Hg untuk tekanan darah sistolik dan <80 mm Hg untuk tekanan darah diastolic). Jika tekanan darah di atas normal, selanjutnya dapat dilakukan konsultasi kesehatan lebih lanjut. Parameter selanjutnya adalah pengukuran indeks massa tubuh atau disebut juga BMI (Body Mass Index) dengan tujuan mengetahui status gizi (IMT normal menurut www.p2ptm.kemkes.go.id adalah antara 18,5 hingga 25,0). Penting melakukan pengukuran IMT karena bila status gizi obesitas, maka dapat menjadi penyebab munculnya hipertensi.

Adapun pemeriksaan kolesterol dilakukan karena apabila nilai kolesterol total di atas normal dapat memicu munculnya gangguan kesehatan jantung dan stroke yang memicu munculnya hipertensi (nilai normal menurut www.p2ptm.kemkes.go.id adalah <200 mg/dl). Untuk pemeriksaan LDL (low-density lipoprotein) atau dikenal dengan istilah kolestrol jahat diperlukan karena apabila nilai LDL di atas optimal maka dapat memicu penumpukan kolesterol di arteri yang merupakan pemicu gangguan jantung (nilai optimal menurut www.p2ptm.kemkes.go.id adalah <100 mg/dl). Pun pemeriksaan trigliserida atau lemak dalam darah dilakukan karena apabila kadar trigliserida terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke (nilai normal menurut www.p2ptm.kemkes.go.id adalah <150 mg/dl). Sementara pemeriksaan glukosa darah untuk mengetahui kadar gula dalam tubuh yang apabila kadar gula di atas normal dapat memicu terjadinya diabetes (nilai normal menurut www.p2ptm.kemkes.go.id adalah <200 mg/dl untuk gula darah sewaktu/tanpa puasa dan <126 mg/dl untuk gula darah puasa).

Untuk waktu pelaksanaan pemeriksaan kesehatan rutin sebaiknya dilakukan setiap tahun saat masa aktif kegiatan belajar-mengajar pada semester ganjil atau semester genap. Adapun biaya pemeriksaan kesehatan dapat berasal dari SPP, APBD Kota/Kabupaten, APBN, CSR perusahaan-perusahaan, sponsorship atau dana hibah.

Penulis berharap apa yang penulis sampaikan dapat terwujud dengan tujuan mahasiswa kedepannya menjadi rutin untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Atau sekurang-kurangnya untuk pengukuran tekanan darah, IMT, kolesterol total dan glukosa darah sewaktu. Sehingga walaupun setelah bekerja nanti pihak perusahaan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan (MCU) rutin, maka dapat dilakukan secara mandiri. Juga kedepannya kita akan memiliki generasi  yang lebih sehat dan berujung pada peningkatan produktifitas kerja. Serta membantu menurunkan jumlah penderita hipertensi dan penyakit-penyakit berat lainnya yang merupakan dampak dari hipertensi seperti stroke, jantung, ginjal dan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun