Ketidakstabilan ekonomi ini memperburuk kesulitan yang dihadapi masyarakat, meningkatkan kemiskinan, pengangguran dan kerusuhan sosial. Dalam konteks ini, korupsi politik menyebabkan runtuhnya tatanan ekonomi yang adil, dan dampaknya dirasakan oleh warga negara biasa.
6. Kehancuran Moral dan Etika
Kehancuran politik suatu negara tidak hanya berdampak pada aspek tertentu dalam pemerintahan dan perekonomian, namun juga merugikan moralitas dan etika masyarakat. Ketika para pemimpin politik tidak lagi menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan, maka masyarakat cenderung mengikuti jejaknya.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kepemimpinan yang buruk memberikan contoh yang buruk bagi masyarakat. Mereka menunjukkan bahwa kekuasaan dapat diperoleh dan dipertahankan dengan cara yang tidak jujur dan tidak adil. Hal ini menyebabkan kemerosotan moral dalam masyarakat, dimana standar moral dan etika umat Islam semakin terkikis oleh materialisme dan keserakahan.
Kesimpulan
Dalam perspektif Islam, politik memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga stabilitas sosial, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat. Kehancuran politik suatu negara mempunyai dampak negatif yang luas, mulai dari hilangnya keadilan, munculnya pemimpin diktator, korupsi, dan kemerosotan moral dan etika masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap individu umat Islam khususnya para pemimpin untuk selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam dalam menjalankan tugas kepemimpinannya, agar negara dan masyarakat dapat terus berada pada jalan yang diridhai Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H