Meniti langkah yang tak pasti
Diatas ragu, di sudut sepi, aku menepi
Bertanya pada hati, haruskah aku berlari?
Atau perlahan undur diri?
Kacau balau nya manah
Di ruang tunggu yang tak genah terselip amarah
Apa ini cara tepat untuk sebuah pembuktian ketulusan?
Atau hanya legitimasi nafsu untuk sebuah kepemilikan?
Ya.. Tuhan, serumit ini kah jalan takdir?
Hingga harus ku terpuruk dalam titik nadir
Simpuh ku memelas diri yang dipeluk gundah di bisik elegi
Berharap tuntunan agar diri ini dan sang bidadari hati tak lagi tersiksa perih..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H