Mohon tunggu...
Haris Atho
Haris Atho Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa dengan minat membaca dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Catra Kopi Mengukir Jejak Hijau, Coffee Shop Bertenaga Surya

2 Januari 2024   09:37 Diperbarui: 2 Januari 2024   09:45 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Diponegoro

Coffee Shop telah menjadi tren yang merajalela di tengah kehidupan masyarakat Indonesia, menawarkan lebih dari sekadar tempat untuk menikmati kopi. Dengan suasana yang hangat dan desain interior yang menawan, coffee shop bukan hanya destinasi untuk penyuka kafein, melainkan juga menjadi ruang sosial yang dinamis. 

Tapi apa jadinya jika coffee shop menggunakan energi alternatif berupa energi surya? Salah satu coffee shop Catra Kopi yang terletak di Desa Pesantren, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang telah mengimplementasikan  pemanfaatan energi alternatif terbarukan yang berupa Energi Matahari atau Energi Surya.

Gambar 2. Proses Pemasangan Panel Surya Catra Kopi
Gambar 2. Proses Pemasangan Panel Surya Catra Kopi
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 400 Wp oleh Catra Kopi di Desa Pesantren, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, tidak hanya merupakan langkah kecil namun signifikan dalam mendukung visi pemerintah Indonesia untuk mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT). 

Meskipun berkapasitas kecil, proyek ini sejalan dengan ambisi mencapai 23% EBT pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Diponegoro, yang juga merencanakan Desa Pesantren sebagai desa binaan, menggambarkan keterlibatan aktif universitas dalam pembangunan masyarakat.

Gambar 3. Hasil Pemasangan Panel Surya Catra Kopi
Gambar 3. Hasil Pemasangan Panel Surya Catra Kopi
Catra Kopi, didukung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), menempatkan panel surya di atap dapur kafe, lalu memanfaatkannya untuk penerangan sekitar dan mesin pembuat kopi. Dengan pemilihan sistem on-grid, PLTS dapat beroperasi secara bersamaan dengan PLN, memberikan manfaat signifikan dalam mengurangi biaya tagihan listrik. Tim Pengabdian dari Universitas Diponegoro, di bawah kepemimpinan Dr. Ir. Jaka Windarta, M.T., telah berhasil mengimplementasikan solusi energi terbarukan ini dengan cerdas.

Selain manfaat ekonomis, proyek ini juga memperkaya potensi pariwisata Desa Pesantren. Dengan lokasinya yang strategis di Kawasan Wisata Blado, desa ini menawarkan panorama alam yang memesona, menyediakan pengalaman unik bagi wisatawan domestik dan internasional. 

Keberhasilan proyek PLTS 400 Wp di Catra Kopi diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi bisnis kopi lainnya di sekitar Kecamatan Blado untuk mengadopsi praktik berkelanjutan, mengurangi dampak lingkungan, dan secara bersamaan meningkatkan efisiensi operasional mereka. Keberlanjutan ini, ditambah dengan dukungan masyarakat lokal, merupakan langkah positif menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun