Mohon tunggu...
Haristuti Hanung Arifanny
Haristuti Hanung Arifanny Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang II Tahun 2023 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Sebagai calon guru saya memiliki hobi dalam menulis dan menuangkan ide gagasan saya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Pangan: Mahasiswa PPG UST Bimbing PKK Mengolah Ampas Kedelai Jadi Nugget sebagai Alternatif Ketahanan Pangan

26 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 26 Juni 2024   18:02 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dosen dan mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang II Tahun 2023 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) melaksanakan kegiatan pendampingan pengolahan ampas kedelai menjadi nugget sebagai alternatif ketahanan pangan di Padukuhan Kantongan, Triharjo, Sleman beberapa waktu lalu tepatnya pada Minggu, 23 Juni 2024. 

Program dari proyek kepemimpinan termasuk ke dalam salah satu mata kuliah dari program Pendidikan Profesi Guru yang memiliki tujuan dalam pemberian pemahaman secara konseptual dan suatu pengalaman secara langsung terhadap mahasiswa dalam menyusun atau membuat rancangan, melakukan serta mengevaluasi suatu proyek. Dengan adanya mata kuliah ini, dapat membantu mahasiswa dalam berkontribusi dan bekerja sama dalam menyusun dan membuat rancangan dari berbagai proyek yang kreatif dan inovatif dan mampu memberikan partisipasi aktif terhadap pihak-pihak yang telah menjadi sasaran. Adapun proyek kepemimpinan ini dilaksanakan oleh kelompok 3 dari mahasiswa PPG Prajabatan pada gelombang 2 tahun 2023/2024 di Padukuhan Kantongan, Triharjo, Sleman. Pada kegiatan proyek kepemimpinan ini kami mengambil tema "Pendampingan Organisasi PKK dalam Pengolahan Kedelai menjadi Nugget sebagai Alternatif Ketahanan Pangan".

Dr. Anang Sudigdo, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menyampaikan bahwa, program ini bertujuan untuk melatih jiwa kepemimpinan pada mahasiswa serta mampu menjawab berbagai persoalan pengolahan yang ada di lingkungan masyarakat. Proyek kepemimpinan ini juga diusung oleh Radivan Inzami Ramadhani, Valentino Bagus P., Zuhrotul Awwaliyyah, Aprilita, Siti Zubaidah, Lia Nur Jannah, Lia Salihah, Haristuti Hanung A., dan Janu Widyanto. Proyek ini bertujuan untuk membimbing anggota organisasi PKK agar dapat memiliki kesadaran untuk mengurangi limbah pangan dengan mengubah ampas susu kedelai menjadi nugget dengan tujuan untuk peningkatan ketahanan pangan lokal dengan menyediakan makanan bergizi dan terjangkau.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pemanfaatan kedelai sebagai bahan pangan di Padukuhan Kantongan belum optimal karena hanya terbatas pada pembuatan tahu, tempe, dan susu kedelai. Sisa olahan kedelai belum dimanfaatkan dan hanya sebagai pakan ternak. Padahal sisa hasil olahan susu kedelai dapat diolah dan dikonsumsi kembali. Sebagai solusi inovatif, proyek ini mengusulkan pengolahan ampas susu kedelai menjadi nugget. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan kandungan gizi yang cukup tinggi seperti protein, lemak, serat, asam amino, dan vitamin B. Dengan begitu, harapannya melalui pelatihan ini Ibu PKK di Padukuhan Kantongan dapat memiliki keterampilan untuk mengolah limbah ampas kedelai yang semula hanya mencemari lingkungan dapat menjadi alternatif pangan yang dapat dikonsumsi kembali. 

 

Proses kegiatan proyek kepemimpinan ini dilaksanakan pada Minggu, 23 Juni 2024 di Padukuhan Kantongan, Triharjo, Kabupaten Sleman. Kegiatan ini dihadiri oleh 28 anggota PKK setempat. Pelatihan ini meliputi beberapa tahapan. Pada awal kegiatan peserta memperoleh pengetahuan dasar tentang pemanfaatan ampas susu kedelai, kemudian diberikan beberapa tahapan dalam mengolah ampas susu kedelai menjadi nugget meliputi  pemilihan dan persiapan bahan, pengolahan adonan, tahap penggorengan, dan saran penyimpanan untuk nugget yang sudah jadi. Mahasiswa melakukan praktik langsung pembuatan nugget dan memberikan penjelasan setiap langkah yang dilakukan kemudian peserta mempraktikkan secara mandiri dan langsung melakukan tanya jawab.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Proyek pembuatan nugget dipilih karena penyajiannya mudah dan digemari oleh banyak kalangan. Bahan yang terjangkau dan pengolahan nugget yang mudah menjadi keunggulan dalam pelaksanaan proyek ini. Selain itu, nugget memiliki masa penyimpanan yang lebih tahan lama, sehingga praktis untuk disimpan dan dikonsumsi kapan saja. Hal ini membuat nugget menjadi alternatif pangan yang efisien dan ekonomis bagi masyarakat.  Dengan solusi ini, diharapkan ibu-ibu PKK Padukuhan Kantongan dapat mengatasi masalah pemanfaatan kedelai secara optimal, bahkan mampu memberikan peluang usaha yang menghasilkan. 

Proses pendampingan dari pelatihan pengolahan ampas kedelai menjadi nugget yang dilakukan oleh mahasiswa ini berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman yang bermakna bagi para Ibu-Ibu PKK Pedukuhan Kantongan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil wawancara yang telah dilakukan bersama salah satu anggota PKK dan ketua organisasi PKK yang turut berpartisipasi selama kegiatan proyek berlangsung. 

“ Saya merasa senang karena baru pertama ini mengolah ampas susu kedelai bisa diolah menjadi nugget yang rasanya enak. Hal baru yang saya dapatkan adalah ilmu yang bermanfaat karena nugget ini bisa menjadi lauk pauk di rumah, harapannya ibu- ibu RT bisa membuat nugget lagi dan  dijual karena nugget ini belum umum yang berbahan dasar ampas ini merupakan inovasi baru. Dapat menjadi produk UMKM dan dipasarkan untuk dijual. Pembuatannya mudah mulai dari mencampurkan bahan- bahan seperti ampas, ayam, bumbu, ketumbar, dan tepung. Bahan baku juga mudah diperoleh karena di dapur dan pasti ada. Saran saya untuk bisa memproduksi nugget ini lebih besar dan dipasarkan secara lebih luas dapat dipasarkan lewat online shop. ”Kata  Ibu Nana salah satu peserta anggota PKK (23/06/2024)

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Adapun penuturan dari salah satu ketua PKK yaitu Ibu Sumarni yang merasa pelatihan ini sangat bermanfaat dan bermakna. “Pelatihan ini baru pertama kali dilakukan di padukuhan kantongan ini, sehingga saya merasa banyak manfaat baru yang diperoleh terlebih lagi pelatihan ini untuk mengenalkan olahan ampas kedelai menjadi nugget sehingga menjadi suatu inovasi makanan yang tetap bernilai gizi dan terjangkau, terlebih lagi diluaran sana masih belum ada pembuatan inovasi dari makanan tersebut, sehingga harapannya ada keberlanjutan yang dilakukan misalnya dapat dilakukan sampai pada pemasaran, dimana dapat di produksi oleh kalangan luar sana dan menjadi pendapatan keluarga atau UMKM, terlebih lagi disini ada UMKM dalam bidang kulineran yang mana terdapat berbagai macam cemilan unggulan yang dititipkan di warung-warung atau jajanan pasar pagi. Maka dari itu, menurut saya produk nugget dari ampas kedelai ini dapat memberikan peluang yang besar juga untuk UMKM disini, karena belum saya temui produk ini diluaran sana, memang sudah banyak masyarakat yang menjual produk nugget akan tetapi untuk dari bahan baku ampas kedelai ini saya rasa belum ada, hadi akan lebih menarik minat dari masyarakat terlebih lagi bahan-bahan bakunya mudah ditemukan dan terjangkau serta memberikan cita rasa yang enak untuk dikonsumsi. Saya juga berharap, para mahasiswa dapat berinovasi lagi atau memberikan keberlanjutan yang mampu menarik minat dan perhatian dari pada masyarakat luas misalnya dengan ditambahkan varian rasa, pembuatan kemasan yang lebih menarik lagi meskipun kemasan yang diberikan disini menurut saya juga sudah sangat bagus. Lalu, dapat berlanjut hingga tahap pemasaran, dimana proses pemasaran disini sendiri dapat melalui melalui media-media digital ataupun dititipkan di warung-warung atau jajanan pasar pagi. Melalui pelatihan ini pula, saya juga memperoleh suatu inspirasi dimana melalui pelatihan yang diberikan menurut saya juga ini dapat dikonsumsi oleh kalangan anak-anak atau balita untuk menjadi lauk, jadi tidak hanya untuk kalangan usia dewasa atau orang tua saja. Maka dengan begitu, pelatihan ini benar-benar dapat memberikan ide baru kepada saya ataupun masyarakat luar lainnya”  Ibu Sumarni (23/06/2024). 

Pendampingan pelatihan yang telah dilakukan oleh para mahasiswa mampu memberikan pengalaman yang bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat terutama pada organisasi PKK Padukuhan Kantongan, dan memberikan praktik baik untuk keberlanjutan dari masyarakat yang ada.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun