Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pengenaan Pajak dan Menjaga Minat Penggunaan QRIS

24 Desember 2024   21:52 Diperbarui: 25 Desember 2024   10:39 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaitannya dengan QRIS, misinterprestasi itu dapat mengganggu kenyamanan penggunanya. Patut diakui, QRIS ini berperan besar mengakselerasi transisi ekonomi konvensional ke digital. Buktinya adalah peningkatan yang cepat jumlah pengguna dan frekuensi penggunaannya, sesuai data Bank Indonesia. Momentum yang baik itu tentunya harus dijaga.

Komunikasi yang tepat adalah kuncinya. Pembuat kebijakan perlu memilih kanal yang paling efektif, cara yang menarik, dan penyampaian secara intensif. Bagaimanapun, kebijakan perpajakan mempunyai tujuan yang baik untuk meningkatkan pendapatan negara. Wajar saja, jika kebijakan semacam itu rentan diperdebatankan. Terutama, masyarakat yang khawatir beban hidupnya akan bertambah. 

Untuk itulah, pembuat kebijakan perlu terus memantau peredaran informasi sekaligus respons masyarakat. Jika nampak ada penyimpangan, perlu segera diluruskan. Masyarakat pun, termasuk warganet, mesti bijak menyikapi keputusan pemerintah. Tindakan menyebarkan fakta salah, seperti sementara pihak yang memviralkan transaksi QRIS yang terkena pajak, perlu dihentikan.

Tentu, kita semua tidak ingin, kebijakan yang dimaksudkan untuk kebaikan negara justru menghambat laju digitalisasi ekonomi. Yang bagaimanapun juga, digitalisasi ekonomi merupakan salah satu jalan guna memajukan kehidupan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun