Dari pendidikan dasar, siswa setidaknya sudah bisa menguasai keterampilan dasar teknologi, misalnya penggunaan komputer terus berlanjut hingga pada tungkat tertentu siswa telah memiliki spesialisasi teknologi tertentu.Â
Mengingat penguasaan keterampilan dimaksud memerlukan waktu yang panjang, penyiapan sumber daya tersebut diusahakan bisa sampai pada tingkat pendidikan tinggi. Kalau pun belum, minimal pada jenjang sekolah vokasi, siswa yang lulus telah mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Dengan persiapan matang, Indonesia tidak lagi memandang profesi masa depan itu sebagai "ilmu langit". Generasi produktif yang melimpah itu telah mampu membumikannya, mereka telah menguasainya, dan mereka sangat siap menerapkannya.
Itulah persiapan tenaga kerja terhadap kehadiran automasi. Kesiapan agar dapat menikmati manfaatnya ketimbang tersingkir karenanya.
Kita tidak dapat melawan perubahan itu. Namun, kita tetap dapat menyiapkan diri sedari dini untuk menyambutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H