Upaya menangani kemiskinan memang sudah dilakukan. Diantaranya, penyaluran bantuan sosial dengan berbagai bentuknya disertai nominal ratusan triliun rupiah. Bantuan tersebut dapat meringankan beban konsumsi masyarakat, menjaga daya beli mereka, dan berperan membangun sumber daya manusia.
Data memang membuktikan keberhasilan bantuan sosial dalam mengurangi angka kemiskinan. Akan tetapi, akan lebih baik lagi jika pengentasan kemiskinnan juga dilakukan melalui upaya-upaya yang dapat menciptakan kemandirian masyarakat. Maksudnya, terangkatnya kelas masyarakat miskin tidak lagi sekedar tergantung dari sokongan pemerintah. Namun, juga karena kemampuan mereka sendiri dalam membangun fundamental ekonominya. Gampangnya, beri mereka kail, jangan hanya ikan.
Tidak Memanjakan
Apa yang dilakukan Yunus adalah mempermudah penyaluran pinjaman dana. Dengan pinjaman itu, penerima dapat mengembangkan usahanya. Secara bertahap, usaha mereka mampu dihandalkan untuk menopang hidup yang layak. Pinjamanpun akhirnya dapat dikembalikan.
Jika dianalogikan penerapannya di Indonesia, berbarengan dengan bantuan sosial, upaya yang pendekatannya bukan bantuan cuma-cuma perlu dilakukan pula. Salah satunya dari aspek finansial, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan telah mewajibkan industri keuangan menyalurkan pinjaman ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Kebijakan tersebut dapat dikatakan terobosan agar kehadiran industri keuangan bukan hanya melayani masyarakat yang kelebihan dana. Industri juga hadir untuk lapisan masyarakat bawah yang memerlukan dukungan dana.
Dengan pendekatan melalui sektor keuangan, masyarakat dengan sendirinya didorong untuk terus berusaha. Mereka telah diikat kewajiban mengembalikan pinjaman. Dari usaha berkelanjutan itu, mereka dapat mulai melepaskan jerat kemiskinan secara mandiri. Masyarakat secara bertahap bisa belajar dan akhirnya sadar bahwa penyelesaian persoalan kemiskinan tidak cukup bergantung dari bantuan negara, tapi butuh usaha sendiri juga. Akhirnya, kemiskinan pun tidak lagi dimanjakan dengan bantuan.
Sisi digitalisasi
Selain pendanaan dari industri keuangan, digitalisasi ekonomi juga memiliki peran membantu mengentaskan kemiskinan. Tentunya tidak secara langsung, tidak serta merta dengan transformasi digital ekonomi persoalan kemiskinan dibereskan.
Terobosan digitalisasi ekonomi yang inklusif atau merakyat telah diterapkan. Otoritas terus mendorong industri keuangan mengembangkan layanan berbasis digital. Dari pembukaan rekening hingga transaksi dapat dilakukan secara digital. Siapapun dan dimanapun sudah bisa terjangkau layanan keuangan formal. Keterjangkauan itu merupakan jalan untuk menuju pengelolaan keuangan yang lebih baik, yang bakal membantu mengangkat ekonomi masyarakat.
Salah satu contohnya, semenjak BI mengembangkan QRIS, kita dapat melihat usaha-usaha mikro pun telah berinteraksi dengan layanan digital. Pedagang kaki lima sudah jamak menyediakan pembayaran berbasis QR. Bagaimanapun, masyarakat terus menunjukkan kecenderungannya bertransaksi non-tunai. Secara berkelanjutan, trend itu akan membantu para pelaku usaha mikro meningkatkan pemasukannya.
Memandirikan