Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Boikot Produk, Tidak Salah tapi Tidak Mudah

11 Desember 2023   23:11 Diperbarui: 11 Desember 2023   23:11 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, kemungkinan keberhasilan boikot ekonomi dapat menghentikan tindakan agresi tetaplah ada. Meskipun demikian, ketika boikot dilakukan di Indonesia, perlu antisipasi dampak rambatannya. Dalam skenario terburuk, ada kemungkinan terhentinya aktivitas produksi, berlanjut pada penutupan kegiatan usaha, yang akhirnya berimbas pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Nasib para pekerja yang terdampak PHK perlu diperhatikan. Setiap pengangguran tersebut kemungkinan memiliki tanggungan keluarga. Akibatnya, jumlah penduduk yang terdampak pun bisa berlipat. Secara statistik, jumlah pengangguran saat ini tercatat 7,8 juta sesuai data BPS Agustus 2023.

Mereka yang terdampak itu juga belum tentu tahu persoalan afiliasi tempatnya bekerja dengan aksi agresi. Mereka sekedar mencari nafkah dari lapangan pekerjaan yang tersedia.

Tetap Peduli

Indonesia pastinya tetap peduli dengan upaya pembebasan negara terjajah, seperti Palestina. Dalam hal tindakan boikot dilakukan sebagai bentuk kepedulian itu, Indonesia tentunya peduli pula terhadap penduduknya yang mungkin terdampak.

Kembali menegaskan, aspek clean and clear penentuan sasaran boikot produk sepatutnya dikedepankan. Tidak dibenarkan apabila boikot dilakukan secara serampangan hanya karena terbawa emosi sesaat karena berita sesat yang beredar. Tentu butuh waktu dan kesabaran dalam memastikan kelayakan suatu produk sebelum diboikot.

Sembari menjalankan proses itu, Indonesia masih mempunyai jalan lain guna membantu warga tertindas di Palestina. Secara individu, penggalangan dan penyaluran bantuan melalui lembaga yang kredibel bisa dilakukan. Atau, bantuan paling minimal, berupa doa yang tulus pun sudah sangat berarti bagi para korban.

Secara kenegaraan, pemerintah Indonesia telah mengupayakan upaya diplomasi dalam berbagai forum guna mengajak penghentian konflik bersenjata di Palestina.  

Terakhir, pemerintah dan masyarakat perlu memperkuat kerjasama dan saling kontrol dalam pengambilan sikap boikot produk. Dengan kerjasama itu, semoga Indonesia dapat terus mempersembahkan perannya dalam menghapuskan penjajahan. Sekaligus, memastikan perekonomian penduduknya tetap terlindungi selama aksi solidaritas dilakukan.

Memang tidak mudah, tapi bisa...    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun