Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kartu Kuning Danau Toba, Early Warning Pariwisata Indonesia

4 November 2023   22:53 Diperbarui: 6 November 2023   14:58 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengupayakan perwujudan tujuan wisata yang bisa mengajak wisatawan untuk kunjungan berulang. Bukan pariwisata yang sekali kunjung tok, terus kapok.

Ada hal-hal sederhana yang kerap diabaikan di lingkungan sekitar obyek wisata yang berdampak pada ketidaknyamanan wisatawan, misalnya:

Keramahtamahan (hospitality) kepada wisatawan. Umumnya pendatang mengharapkan sambutan yang ramah, sopan, dan santun.

Atau, pengeluaran yang tidak terduga. Mungkin diantara kita pernah mengunjungi suatu obyek lalu dikenakan tarif parkir yang mahal oleh pemungut tidak resmi. Bisa juga, membeli souvenir dan membayar makanan dengan harga yang tidak wajar. Itu adalah contoh pengeluaran tak terduga yang tentu tidak mengenakkan.

Meskipun peristiwa di atas adalah sesuatu yang sepele, namun pengalaman tersebut dapat memberikan kesan yang tidak baik bagi wisatawan. Dampaknya, keinginan untuk kembali ke obyek dimaksud akan hilang.

Loyalitas Wisatawan

Kesan yang baik harus melekat untuk membentuk loyalitas wisatawan. Loyalitas dimaksud akan mengantarkan pada pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

Mengutip kajian dari Universitas Windsor berjudul Factors Affecting Repeat Visitation and Flow-on Tourism as Sources of Event Strategy Sustainability, strategi pariwisata berkelanjutan terkait dengan kemampuan untuk membangkitkan kunjungan berulang (repeat visitation) dan kesan positif (positive word-of-mouth).

Getok Tular

Saat ini, suatu kesan mudah dan cepat sekali menular karena media komunikasi mutakhir, diantaranya media sosial. Sudah pasti, dalam dunia wisata kesan yang menyebar tersebut diharapkan adalah kesan yang positif.

Pesan berantai (getok tular) melalui media sosial merupakan media promosi yang sangat efektif. Dengan cara itulah maka tingkat kunjungan wisata diharapkan dapat terus dilipatgandakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun