Danau Toba merupakan hasil letusan supervolcano yang terjadi pada 74.000 tahun yang lalu. Akibat letusan tersebut terjadi kawah besar dan terus menerus diisi air sehingga terjadi danau. Kawasan hasil dampak dari letusan supervolcano Toba menyisakan bentang alam yang khas dan sangat indah.
Itulah sepenggal sejarah terbentuknya Danau Toba yang tertulis di kawasan Huta Ginjang, salah satu sisi Danau Toba. Kaldera terbesar di dunia tersebut telah diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark oleh PBB pada tahun 2020.
Dari situs unesco.org dijelaskan bahwa UNESCO Global Geopark merupakan wilayah geografis tunggal dan terpadu dimana situs dan lanskap geologi yang memiliki signifikasi internasional dikelola dengan konsep holistik meliputi perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan.
Anugerah kecantikan alam yang dilengkapi pengakuan internasional memperkuat magnet pariwisata di Danau Toba. Danau yang dilingkari 7 kabupaten di Sumatera Utara itu memang menawarkan keunikan yang menjanjikan kesan berbeda pada setiap sisinya.
Berikut saya bagikan pengalaman pribadi menjelajahi beberapa sisi danau.
Huta Ginjang, Tapanuli Utara
Boleh dikatakan Huta Ginjang adalah salah satu spot yang menawarkan panorama Danau Toba yang panjang. Dari dataran tinggi tersebut, kita bisa menikmati pemandangan Danau Toba sepenuhnya tanpa penghalang apapun, memanjang dari kanan ke kiri. Di situ pula, kita bisa menemukan informasi edukasi tentang sejarah kaldera Toba.
Letak Huta Ginjang tidak jauh dari Bandara Silangit, sekitar 6 Km ke arah utara. Kondisi jalan dari bandara ke lokasi umumnya ber-aspal mulus dan tidak terlalu ramai kendaraan, sehingga perjalanan menjadi nyaman. Saat menuju ke lokasi tersebut, ada tersebar homestay yang berdampingan dengan rumah warga. Mungkin saja itu pengembangan wisata berbasis kearifan lokal yang menyatu dengan warga.
Saat menyambangi Huta Ginjang, saya kebetulan mengendarai sepeda motor sehingga bisa langsung menghirup udara segar khas dataran tinggi. Sempat juga saya bertemu beberapa orang peseda road bike. Untuk sepeda, rute ini cukup menantang karena cenderung menanjak tapi pesepeda perlu berhati-hati karena kontur jalan yang sedikit berbelok-belok. Â Â Â
Geosite Sipinsur, Humbang Hasundutan
Berbeda dengan Huta Gunjang yang murni panorama danau, Sipinsur adalah geosite yang menawarkan kombinasi pemandangan hutan pinus dengan Danau Toba. Karena dikelilingi pohon, maka kita dapat menikmati pemandangan danau di tengah kesejukan hutan buatan.
Dari atas Sipinsur, kita juga bisa melihat danau dengan pemandangan cantik pemukiman pedesaan di tepinya. Bagi penggemar foto, di sana ada beberapa spot menarik dan salah satunya adalah spot Presiden Jokowi saat mengunjungi taman wisata tersebut. Â
Jarak Sipinsur sekitar 10 km dari Huta Ginjang atau 15 km dari Bandara Silangit.
Panoguan Solu, Humbang Hasundutan
Tidak seberapa jauh dari Sipinsur, sekitar 2 Km, terdapat pula sisi menarik Toba yaitu Panoguan Solu. Menurut saya, kawasan ini agak "hidden gem" karena memang tidak terlalu ramai.
Jadi, sisi tersebut cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana yang sepi sambil merenung. Di sana ada beberapa warung makan sederhana yang langsung menghadap ke danau. Jadi, sembari menikmati mie rebus, kelapa muda, dan gorengan, kita bisa memandang hamparan Danau Toba.
The Kaldera Nomadie Escape, Toba
Ini adalah salah satu taman wisata yang iconic di sekililing Danau Toba. Lokasi ini memang menawarkan banyak hal menarik. Wisatawan dapat menikmati pemandangan indah dan unik berupa sisi danau di tengah celah pegunungan dan hamparan pedesaan di bawahnya. Berjalan-jalan di The Kaldera juga nyaman karena banyaknya pepohonan rindang dan udara yang sejuk.
The Kaldera ini merupakan kawasan wisata Toba yang menyediakan fasilitas lengkap. Di sana terdapat penginapan unik yang disebut Bobocabin. Penginapan tersebut mirip dengan hotel kapsul yang terpisah-pisah, per kabin atau kapsul terdiri dari 1 kamar. Wisatawan yang hendak menginap di situ dapat memesannya secara online.
Selain pengiapan berkonsep kabin, The Caldera juga menyediakan glamp camp atau penginapan dengan konsep tenda kemah.
Di lokasi tersebut juga terdapat spot foto Presiden Jokowi dan Ibu Negara pada saat kunjungan beberapa tahun yang lalu
The Kaldera tampak terus berkembang karena langsung dikelola oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba. Badan tersebut merupakan satuan kerja yang dibentuk oleh Kementerian Pariwisata untuk percepatan pembangunan pariwisata di Kawasan Danau Toba.
Akses menuju The Kaldera didukung oleh kondisi jalan yang bagus dengan jarak tempuh sekitar 2 jam dari Kota Pematang Siantar atau 4 jam dari Bandara Kuala Namu. Â Â Â Â
Bukit Holbung, Samosir
Ada yang menyebut kawasan ini sebagai Swiss van Sumatera. Ya, keindahan yang ditampilkan deretan bukit Holbung dengan Danau Toba di bawahnya memang sangat mengesankan.
Saya memiliki pengalaman menyusuri sekitar 9 bukit di Holbung. Meskipun konturnya tanjakan dan turunan, medan yang dilalui di deretan bukit tersebut relatif tidak berat. Dengan demikian, pendakian masih bisa dilakukan wisatawan yang bukan pendaki, selama kondisi fisik prima. Karena itulah, kita dapat menikmati perjalanan hingga puncak, namun kehati-hatian tetap diutamakan agar tidak terpeleset.
Pegunungan Holbung mirip dengan hamparan sabana karena didominasi rumput. Jadi, ada baiknya pendaki menggunakan topi, baju lengan panjang, dan minuman yang cukup agar tidak kepanasan dan kehausan. Jika sudah sampai puncak tertinggi, kelelahan kita terbayar dengan sajian pemandangan Danau Toba dan Pulau Samosir yang luar biasa indahnya. Â Â
Selepas pendakian, kita dapat menikmati sajian makanan-makanan ringan sambil menikmati keindahan pemandangan bukit di beberapa warung makan sekitar kawasan.
Untuk menuju Bukit Holbung, saat itu saya menggunakan jalur memutar yang cukup jauh yaitu dari Parapat menyeberang ke Pulau Samosir. Lalu, menggunakan jalur ke arah utara Ambarita sehingga hampir memutari setengah dari pulau.
Meskipun jauh, selama perjalanan, saya bisa menikmati pemandangan Danau Toba sepanjang sisi Pulau Samosir. Selain itu, saya melewati pula kawasan Pangururan. Kawasan tersebut adalah wisata pemandian air panas sehingga diduga merupakan jejak dari vulkanik kawasan Toba. Kemudian, saya juga melintasi wisata air terjun Efrata yang cukup terkenal di Sumatera Utara. Â Â Â
Tambahan informasi, Bukit Holbung ini menjadi lokasi syuting film Ngeri-Ngeri Sedap yang telah tayang di bioskop tahun 2022. Â
Itulah sebagian dari pengalaman saya mengunjungi beberapa spot eksotis di sekeliling Danau Toba. Sebenarnya, masih ada sisi-sisi lain danau yang pernah saya datangi yang tidak kalah menariknya. Dilain kesempatan, mungkin akan saya bagikan lagi.
Salam, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H