Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Edukasi Keuangan Anak dengan Pendekatan Akhlak

9 Juli 2023   09:00 Diperbarui: 22 Juli 2023   07:30 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menabung(KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI) 

Dari contoh kasus-kasus itu, saya melihat dari sisi korbannya. Kurangnya literasi keuangan korban biasanya menjadi alasan utama. Itu benar, tapi menurut saya masih ada faktor lain. Sebagian korban kasus investasi adalah kelompok ekonomi atas, berpendidikan tinggi, atau bahkan berprofesi mentereng. Jadi, sebagian dari mereka umumnya paham mengenai seluk beluk keuangan. 

Namun, ada kelemahan yang dimanfaatkan pelaku yaitu naluri dasar manusia yang senang dengan keuntungan besar yang diperoleh dengan cepat dan mudah. Naluri tersebut tidak memandang kedudukan orang.

Dari situlah pentingnya orangtua mendidik anak sejak dini. Menanamkan pola pikir bahwa tidak ada sesuatu yang instan untuk hasil yang besar, termasuk dalam keuangan. Tentunya perlu adanya pendekatan dan teknik komunikasi yang tepat untuk menyampaikan nasehat tersebut. Dimulai dengan penanaman pola pikir tersebut maka diharapkan sifat-sifat dasar negatif manusia, seperti keserakahan (greediness), bisa dicegah kemunculannya sejak anak-anak. 

Dengan tertanggulanginya sifat negatif itu maka di masa depan anak-anak akan memiliki akhlak yang baik dalam memandang uang. Menyikapi uang dengan prinsip enough, gratitude, atau bersyukur terhadap apa yang dimiliki diharapkan menjadi cerminan akhlak mereka saat dewasa.

Uang dan Berbagi

Terakhir, hal yang jangan sampai dilewatkan adalah menyadarkan sekaligus membiasakan anak untuk berbagi atau menolong sesama. Orangtua sejak dini bisa mulai melatih anaknya agar mau menyisihkan sebagian uang untuk kepentingan sosial kemanusiaan. Langkah tersebut setidaknya dapat mengikis sifat-sifat kikir yang bisa dimiliki manusia.

Saya pribadi berpendapat pengelolaan uang bukan sekedar mengumpulkannya, menabungnya, dan menginvestasikannya. Harus ada, perilaku kita untuk menjadikan uang itu mempunyai arti bagi orang lain yang membutuhkan bantuan. Itulah perilaku menghidupkan nilai sosial uang yang selayaknya juga menjadi bagian dalam mendidik anak-anak kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun