Sayuti Melik
Sayuti Melik adalah pengetik teks proklamasi yang telah disusun Sukarno cs. Pada saat melakukan pengetikan itulah dia merubah beberapa kalimat dalam teks proklamasi yang ditulis Sukarno. Profesi Sayuti Melik sendiri adalah sebagai wartawan. Tulisan-tulisannya yang tajam menjadikannya sering menjadi tahanan politik. Sebagai aktivis politik dia pernah menjadi anggota MPRS dan DPR-GR. Karena prestasinya, Sayuti Melik memperoleh penghargaan Bintang Mahaputra dari Presiden Sukarno dan Presiden Suharto.
BM Diah
Tanpa kesigapan BM Diah mungkin dokumen teks asli proklamasi tidak dapat menjadi bukti sejarah. Ya, dialah pemuda yang menyimpan teks proklamasi setelah diketik Sayuti Melik. BM Diah menyerahkan teks tersebut kepada pemerintah pada tahun 1992.
Karir dan hidupnya sangat cerah pasca kemerdekaan. Dia menjabat duta besar pada beberapa Negara yaitu Cekoslowakia, Hungaria, Inggris dan Thailand. Dia juga menjadi pengusaha sukses di bidang perhotelan.
Suwiryo
Dialah orang yang bertanggung jawab atas terselenggaranya proklamasi di rumah Bung Karno. Suwiryo saat itu menjabat sebagai wakil wali kota Jakarta. Setelah kemerdekaan, Suwiryo diangkat oleh Sukarno menjadi Walikota Jakarta Raya. Dia juga sempat memegang berbagai jabatan penting seperti wakil perdana menteri kabinet Sukiman-Suwiryo, komisaris bank, ketua PNI, anggota MPRS dan DPA. Â
Adam Malik
Peran Adam Malik adalah ikut serta membawa Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok bersama tokoh pemuda lainnya. Dia juga menggerakkan rakyat untuk berkumpul di lapangan Ikada guna mendukung kepemimpinan Soekarno Hatta. Sebagai Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat, Adam Malik bertugas menyiapkan susunan pemerintahan pasca kemerdekaan.
Selama hidupnya, Adam Malik merupakan tokoh yang memperoleh posisi kenegaraan penting dalam orde lama maupun orde baru. Jabatan menteri hingga terakhir wakil presiden RI III pernah diamanatkan padanya.
‘Mereka Yang (Hampir) Terlupakan’