Mohon tunggu...
Haris Rasyid
Haris Rasyid Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa

kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Trend Menjaga Kesehatan Mental Pada Remaja

16 Mei 2024   20:15 Diperbarui: 16 Mei 2024   20:57 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gangguan kecemasan dan depresi dapat sangat mempengaruhi kehadiran di sekolah dan tugas sekolah. Penarikan diri dari pergaulan dapat memperburuk isolasi dan kesepian. Depresi dapat menyebabkan bunuh diri.

Gangguan perilaku

Gangguan perilaku lebih sering terjadi pada remaja yang lebih muda dibandingkan remaja yang lebih tua. Gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang ditandai dengan kesulitan memperhatikan, aktivitas berlebihan, dan bertindak tanpa mempedulikan konsekuensinya, terjadi pada 3,1% anak usia 10--14 tahun dan 2,4% anak usia 15--19 tahun (1) . Gangguan perilaku (meliputi gejala perilaku destruktif atau menantang) terjadi pada 3,6% anak usia 10--14 tahun dan 2,4% anak usia 15--19 tahun (1) . Gangguan perilaku dapat mempengaruhi pendidikan remaja dan gangguan perilaku dapat mengakibatkan perilaku kriminal.

Gangguan Makan

Gangguan makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa, umumnya muncul pada masa remaja dan dewasa muda. Gangguan makan melibatkan perilaku makan yang tidak normal dan keasyikan dengan makanan, yang dalam banyak kasus disertai dengan kekhawatiran tentang berat badan dan bentuk tubuh. Anoreksia nervosa dapat menyebabkan kematian dini, seringkali karena komplikasi medis atau bunuh diri, dan memiliki angka kematian yang lebih tinggi dibandingkan gangguan mental lainnya.

Psikosis

Kondisi yang mencakup gejala psikosis paling sering muncul pada masa remaja akhir atau awal masa dewasa. Gejalanya bisa berupa halusinasi atau delusi. Pengalaman-pengalaman ini dapat mengganggu kemampuan remaja untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan dan sering kali mengarah pada stigma atau pelanggaran hak asasi manusia.

Bunuh diri dan menyakiti diri sendiri

Bunuh diri adalah penyebab kematian terbesar keempat pada remaja lanjut usia (15--19 tahun) (2) . Faktor risiko bunuh diri mempunyai banyak aspek, termasuk penggunaan alkohol yang berbahaya, pelecehan di masa kanak-kanak, stigma terhadap pencarian bantuan, hambatan dalam mengakses layanan kesehatan dan akses terhadap sarana untuk bunuh diri. Media digital, seperti media lainnya, dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan atau melemahkan upaya pencegahan bunuh diri.

Perilaku mengambil risiko

Banyak perilaku pengambilan risiko demi kesehatan, seperti penggunaan narkoba atau pengambilan risiko seksual, dimulai pada masa remaja. Perilaku pengambilan risiko dapat menjadi strategi yang tidak membantu untuk mengatasi kesulitan emosional dan dapat berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan fisik remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun