Politik merupakan hal yang kotor dan penuh dengan manipulasi. Tidak ada yang bersih dalam politik jika dilihat dari kacamata moralitas yang diajarkan oleh agama-agama besar. Bahkan, manusia sebersih apapun ketika masuk politik, akan ada hal-hal kurang baik yang dilakukannya.
Pemilihan Umum 2024 adalah jadwal teratur lima tahun yang dilakukan oleh Indonesia untuk menjalankan demokrasinya. Dalam pemilu ini, pimpinan negara dan pemerintahan yaitu Presiden juga dipilih. Saya mengamati bahwa Pilpres kali ini sangat menarik karena adanya 3 calon yang berbeda.Â
Calon pertama adalah Anies Baswedan. Seorang muslim liberal yang merupakan lulusan Amerika Serikat. Berasal dari keluarga akademisi muslim. Kini menjadi figur utama oposisi dan politik sayap kanan di Indonesia. Memiliki pengalaman sebagai Akademisi, Menteri dan Gubernur Ibukota Jakarta.
Calon kedua adalah Prabowo Subianto. Seorang mantan jenderal berdarah biru dan berasal dari kalangan elit Orde Baru. Dulunya adalah tokoh utama oposisi dan politik sayap kanan Indonesia namun memutuskan berganti haluan dan menjadi menteri pertahanan dari Presiden RI, Joko Widodo. Tokoh ini sangatlah kontroversial, di dalam dan luar negeri.
Calon ketiga adalah Ganjar Pranowo. Seorang politisi tulen dan loyalis dari partai berkuasa yaitu PDI Perjuangan. Dia berasal dari keluarga kelas menengah bawah. Ganjar memiliki pengalaman sebagai anggota DPR (legislatif Indonesia) dan Gubernur Jawa Tengah.Â
Diantara ketiga orang tersebut, salah satu akan menjadi presiden ke-8 Republik Indonesia. Pemimpin dari 280 juta orang.Â
Sama sekali saya tidak mencoba mempromosikan atau merendahkan calon manapun dan menurut saya tidak akan ada yang banyak berubah. Penyebabnya adalah siapapun presidennya, para penguasa dibalik layar akan tetap mendapatkan jalan mereka untuk mengendalikan pemegang kuasa.Â
Walaupun begitu ada hal yang lebih penting daripada itu. Hal itu adalah kebebasan berpikir, berpendapat, dan bagaimana nalar kita masih tetap sehat. Secara pribadi saya tidak habis pikir dengan langkah-langkah yang diambil oleh Widodo untuk membiarkan anaknya Rakabuming Raka maju secara langsung. Widodo dan seluruh keluarganya secara bulat mendukung Subianto dalam pilpres 2024.Â
Pelanggaran aturan konstitusi diikuti berbagai indikasi kecurangan yang menguntungkan calon ini mulai bermunculan. Ditambah narasi survei yang bermunculan hampir setiap hari untuk menggiring opini. Kalau ingin jujur, saya akan membohongi akal sehat saya kalau tidak melihat berbagai kekonyolan dari calon no 2 ini. Saya tentu tidak ingin membantu kekonyolan ini menjadi penguasa Indonesia.
Di lihat dari sisi lain, ada berbagai permainan politik dan kekotoran yang terjadi dari calon ini. Seolah-olah ada nafsu tinggi untuk mempertahankan status quo yang sepertinya menggerus Indonesia. Saya sendiri tidak mempromosikan calon lain baik 1 atau 3, namun saya lebih memilih untuk berpikir dengan akal sehat dan bagaimana melihat kekotoran yang terjadi dari satu calon.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H