Mohon tunggu...
Abdul Haris Kattong
Abdul Haris Kattong Mohon Tunggu... Jurnalis - Ketua Forum Jurnalis Muda Pinrang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kekuatan Terbesar Mengubah Dunia Adalah Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Itu Pluralis Bukan Agamis

22 Oktober 2014   22:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:05 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dilihat dari beragam Agama, suku, dan budaya menjadi sebuah dinamika perbedaan dan keyakinan, panutan oleh masyarakat bangsa Indonesia sebagai identitas diri, yang memiliki ciri khas dari bangsa indonesia.

hal ini melandasi dari nilai nilai yang ditanamkan dalam ideologi pancasila sebagai paham keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Berbagai dinamika yang terjadi dalam masyarakat bangsa indonesia tentang agama, suku bahkan jajaran lingkup politik sangatlah menjadi sebuah wacana dan problem social di negeri kita ini, apa yang menjadikan sebuahperbedaan keyakinan agama adalah sebuah pilihan dalam paradigma beridiologi paham yang dianutnya, dilihat dari beberapa fakta fakta yang realitas di dalam masyarakat, komplik antara agama, sukutidak lepas dari bebrapa aspek social yang terjadi dimasyarakat dinilai dari berbagai sisi kelompok apakah agama dan suku atau sekelompok tertentu yang memiliki misi tertentu. Yang mengarah kesebuah kepentingan kelompok serta beragam issu propoganda dalam Agama yang dilakukan oleh pihak pihak tertentu sebut saja (Teroris) ataupun sisi cara pandang masyrakat terhadap faham radical baik mengatas namakan Agama maupun faham yang mengarah kegerakan separatis yang diperjuangkannya, dan inilah membuktikan dalam tatanan bangsa ini membuktikan banyaknya persoalan bahkan kerana faktor kesenjangan social di dalam sebuah lingkungan masyarakat pun akan berdampak kepada bangsa , hal inilah yang menjadi sebuah study kasus bagi bangsa ini dalam penyelesaian masalah masalah beragam dalam masyarakat dan pembelajaran pemahaman sebuah idiologi sangatlah menjadi sebuah harapan bagi masyarakat bangsa indonesia yang menjunjung nilai nilai keberagaman agama, suku, agar menjadi sebuah pemaknaan dalam meyakini sebuah ideology, dan membentuk dari sebuah nilai pendidikan bagi masyarakat terutama sebuah pembentukan karakter jati diri bangsa serta kepedulian yang berorientasi memiliki jiwa nasionalis yang kuat dan memahami nilai nilai yang terkandung pada pancasila, UUD 45 dan serta menerapkan ajaran agama yang mendasar tanpa ada pemahaman yang bersifat extreme radikal perlunya kesesuaian penguatan keyakinan berAgama yang berbasis nasionalisme keindonesiaa, Sebagai penguatan karakter berbangsa dan bernegara.

Sebagai generasi bangsa yang memahami dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia tidak mungkin membiarkan Negara dalam kondisi yang tidak aman, oleh karena itu terhubung dalam social masyarakat seperti yang terjadi beberapa peristiwa, komplik Agama, dan suku serta issu central komplik agama diluar negeri yang menglobal yang berdampak mempengaruhi keutuhan kerukunan Umat beragama di Indonesia, menculnya berbagai faham radical yang mengatas namakan agama ini perlu menjadi sebuah proses kajian bersama, dan kita ketahui pada umumnya semua agama yang ada mempunyai prinsip yang tidak jauh berbeda atau sama, bila dilihat dari sudut pandangnya pengertian agama itu sendiri, yaitu menginginkan kebaikan, kesajahteraan kebaikan dunia dan akhirat Walaupun demikian, tiap agama mempunyai masing-masing pemaknaan ajaran di dalamnya diantaranya terdapat konsep ketuhanan, ibadah, dan hukum lainnya. Dalam setiap agama terdapat ketentuan ketentuan yang diyakini didalamnya seperti mudah, tidak memberatkan atau menyulitkan, keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat, keselamatan dan kedamaian, keadilan dan persamaan .

Dalam pemaknaan yang terkandung tersebut meletakkan sesuatu hal yang sesuai pada tempatnya, sesuatu yang benar pada setiap agama harus dikatakan benar dan salah harus dikatakan salah, bukan sebaliknya. didalam pemahaman dunia islam pun sendiri tidak mengenal ras dan golongan, semua dipandang sama, yang membedakan hanyalah keimanan dan ketaqwaan.

Dari ketentuan pemahaman diatas sangat mengkerucut untuk lebih mendalami pemaknaan tentang beragama, seperti Dilihat dari hari perayaan keagamaan dimana setiap agama menjalankan apa yang menjadi ketentuan di dalam ajaran agama yang diyakini, sebagai wujud kodrat manusia kepada sang pencipta,

Sedikit menceritakan apa yang menjadikan sebuah ketentuan tentang kerukunan antar umat beragama di daerah kabupaten pinrang sebagai daerah ujung perbatasan sulsel-sulbar mejadi sebuah potret daerah menegah dan beberapa keberagaman agama yang dianut oleh masyarakat, sebagai pengerat wadah dan koordinasi yang tergabung dalam forum kerukunan antara umat beragama dikabupaten pinrang secara seksama bersama menjalin komunikasi kepada para tokoh tokoh agama, tokoh pemuda agama hal inilah yang menjadi sebuah acuandalam penerapan penyatuan keberagaman Agama dan Suku, seperti yang terjad, baik kita saksikan melalui disekeliling lingkungan kita maupun di berbagai tayangan Media Elektronik dalam sebuah pemaknaan hari keagamaan jika pada hari perayaan keagamaan yang akan terlaksana, terlihat jelas di beberapa daerah toleransi kerukunan antara umat beragama masih menjunjung nilai nilai keberagaman dan dari sisi pandangan masyarakat pada saat ini ketika pada pelaksanaan hari raya Idul fitri dan idul adha dimana umat islam berpuasa dan kegiatan kegiatan perayaan islam tidak ada gangguan apapun, dan bagi warga muslim menuju mesjid melaksanakan ibadah sholat, agama Kristiani pun ikut terlibat dalam koordinasi perayaan tersebut baik dari sisi keamanan sampai koordinasi kegiatan bakti sosial dan silaturahmi antara warga begitupun pada agama Kristen jika pada hari Natal umat islam menjadi pendamping dari kegiatan perayaan tersebut baik dari sisi keamanan maupun sisi kegiatan sosial lainnya serta kegiatan temu forum siraturahmi umat beragam setiap tahunnya inilah menjadi bahan dalam mempersatukan antara warga yang berbeda keyakinan agama hal inilah dalam cara pendekatan atau koordinasi tidak terlepas dari hubungan masyarakat dan pemerintah setempat, dan inilah sangat terpenting bagi antara umat beragama perlu menjadi sebuah rutinitas disetiap kegiatan keagamaan, agar terjalin ikatan harmonisasi dalam bermasyarakat walaupun berbeda keyakinan hal inilah pemerintah seharusnya menyikapi dan menkoordinasi setiap apa yang menjadi persoalan, masukan masukan bagi masyrakat mulai dari tingkatan Desa sampai ketingkat pusat apa yang menjadi masukan dan laporan masyrakat harus secepatnya ditindak lanjuti jika ada persoalan mengenai hal tersebut, agar rasa percaya masyarakat kepemerintah tetap terakomodir sesuai yang diharapkan.

kepercayaan masyarakat kepada pemerintah sebagai jalur koordinasikomunikasi dalam penyelesaian sebuah masalah social apa lagi jika pemerintah tidak memperhatikan mengenai issu sara agama, suku dan lain lainnya yang merugikan masyarakat itu sendiri, terbukti beberapa kasus dan kejadian akhir akhir belakangan ini tentang issu keagamaan dan suku masih saja terjadi.

Dari pandanga, peristiwa tersebut pemerintah harus tegas mengambil bahan kejadian tersebut sebagai evaluasi dari beberapa kejadian yang terjadi, sehingga kedepan hal yang tidak diinginkan tidak terjadi lagi, dan kita ketahui bersama dimana pada zaman ini dikenal zaman IT cyber adalah sisi perubahan dari tingka laku masyrakat itu sendiri penggunaan teknologi yang berlebih lebihan itulah yang tidak bisa kita hindari dalam keseharian kita hal inilah yang menjadi bagian dari perubahan pola berfikir masyrakat apakah menggunakan teknologi sesuai dengan etika atau sebaliknya, komplik agama, suku, kelompok dan lainnyapernah terjadi diberbagai daerah salah satunya menyebarkan Tulisan di media social maupun argumentasi di media elektronik apakah didalamnya terdapat propaganda isu agama, suku yang dapat meresahkan masyrakat hal inilah pula harus difikirkan oleh pemerintah solusi yang dapat mencegah isu yang beredar dimedia tersebut. Dalam tanggapan saya dan penganalisaan dalam media Maaf “Kadang pun MEDIA menjadi salah satu objek dalam permainan issu sekelompok dan kepentingan tertentu”selain pemerintah salah satu agent yang masih bisa menjadi teropong segalah informasi bagi masyarakat adalah Media. Media elektronik, media cetak serta lainnya sebagai agent yang harus berperang aktif dalam menyampaikan informasi tentang pemahaman kerukunan umat beragama karena sebuah informasi dibutuhkan oleh masyarakat baik melalui Media elektronik media cetak dan tempat ibadah, adapun harapan dan keinginan sebagai pemuda bangsa yang mengedepankan kepentingan masyarakat bangsa Indonesia sebagai generasi penerus kedepan ingin mengambarkan kedepan kepada masyarakat untuk merealisasikan sebuah kesepakatan bersama kepada media elektronik televisi Nasional, dalam negeri, swasta bahkan media radio local, nasional dan media cetak dalam negeri dalam 1 minggu 2 kali menerbitkan sebuah program acara Toleransi Umat beragama sehari full. Disertai beragam kegiatan lokal Nasional yang bersifatnya rutinitas sebagai wadah silaturahmi dan menjaga nilai kerukunan Umat beragama

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun